Mohon tunggu...
Alan Hafiludin
Alan Hafiludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alan Hafiludin sebagai Mahasiswa Progam studi Ekonomi Pembangunan dari Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa kupu-kupu yang ingin lulus cumlaude dengan IPK Memuaskan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Konsumen di Masa Pandemi

18 Januari 2022   10:49 Diperbarui: 18 Januari 2022   11:03 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku konsumen merupakan suatu aktivitas ketika seseorang melakukan pembelian, penggunaan, guna memenuhi kebutuhan baik sekunder maupun primer. 

Kondisi pandemi telah merubah segala perilaku konsumen akibat krisis yang terjadi pada kondisi perekonomiannya. Ada banyak hal yang mempengaruhi perubahan pola perilaku konsumen. Antara lain yaitu :

  • Tingkat konsumsi berpacu pada nilai. Hal ini karena konsumen akan mengesampingkan ego dan lebih memilih mengkonsumsi sehemat mungkin. Tingkat konsumsi yang menyebabkan Hedonisme akan dikurangi sebab sebagian besar hartanya akan dibelanjakan untuk kebutuhan sanitasi serta kesehatan. Hal ini terjadi karena konsumen lebih fokus terhadap kesehatannya demi memerangi pandemi yang telah berdampak terhadap kehidupan semua orang.
  • Meningkatnya belanja online. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih tertarik belanja online ketika di masa pandemi. Selain karena menjaga kebersihan serta menghindari kerumunan, Belanja online memikat masyarakat karena konsumen tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk mengkonsumsi barang yang diinginkan.
  • Diskonan yang besar. Hal ini terjadi untuk menggugah semangat para konsumen untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dengan cara memberikan promo karena dengan adanya promo seolah-olah barang yang dibeli itu mengalami penurunan nilai harga.
  • Konsumen online disegala kalangan. Hal ini terjadi karena dari kalangan anak anak sampai orang dewasa mengandalkan pembelian online sebagai sarana transaksi jual dan beli. Dengan mengutip kata kunci atas apa yang diinginkan, konsumen akan langsung dimanjakan banyaknya pilihan barang tersebut mulai dari harga yang paling murah sampai harga yang paling mahal serta dari kualitas yang standar sampai dengan kualitas yang paling bagus.

Hal ini berbanding terbalik dengan pola perilaku konsumen masyarakat sebelum pandemi. Karena pada awalnya pola perilaku konsumen tidak memikirkan nilai yang harus dibayar sebab sebelum pandemi datang masyarakat tidak terlalu was-was kepikiran tentang sebuah pekerjaannya. Lalu yang kedua yaitu masyarakat lebih suka berbelanja langsung dibandingkan belanja melalui media online. 

Selain bisa mencoba barang yang diinginkan, masyarakat juga langsung bisa menggunakan barangnya tanpa menunggu datangnya barang tersebut. Lalu konsumen sebelum pandemi hanyalah kalangan remaja sampai orang tua sebab anak-anak masih belum berfikir untuk belanja suatu barang. Kalangan anak-anak masih berfikiran bermain serta bersenang-senang dengan teman sebaya nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun