matamu berhala
menyembah tatapanmu memurtadkan rasa
setiap kau berkedip, sejuta setan bersorak
di tengah padatnya gosip
acapkali kau beristighfar
membawa-bawa nama Tuhan
televisi tempat engkau beranak pinak
kau kenakan selendang popularitas
ketika menjamu selingkuhan
infotainment senantiasa merawat kudis
yang kambuh ketika kita tonton kabar selebritis
sinetron-sinetron membekali kita dengan nilai
bahwa antara antagonis dan protagonis
wajib ada airmata atau darah yang tumpah
maka, televisi membesarkan anak-anak kita
dengan iklan-iklan obat sakit kepala
Blang Oi, 24 Desember 2010.