Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebahagiaan Akan Terus Menjadi Milik Orang yang Bersyukur, Setujukah Kalian?

27 November 2022   17:15 Diperbarui: 27 November 2022   17:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang bersyukur| Sumber: Cermati.com

Jika kita suka membandingkan kebahagiaan kita dengan oranglain. Padahal kebahagiaan yang kita dapat belum tentu dimiliki oranglain. Bersyukur dan beruntunglah masih diberikan kebahagiaan sesuai dengan porsi yang Allah kasih. Bisa jadi orang yang kita lihat di luar sebahagia itu, namun belum tentu didalamnya melebihi daripada kebahagiaan yang selama ini kita miliki.

Seringkali manusia atau terkadang kita sendiri merasa kurang bahagia dengan kehidupan yang sedang kita jalani. Nyatanya, pada saat kita merasa down atau merasa di posisi dan titik terendah kita, maka hal tersebut pula yang menyebabkan kita menjadi manusia atau orang  yang sangat kurang bersyukur atas segala apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Jika kita bayangkan serta hitung segala nikmat dari Tuhan maka kita tidak akan dapat menghitungnya. Apalagi jika kita hitung dengan jari tangan mungkin tak akan cukup atas segala nikmat-Nya.

Nikmat dari  Allah SWT berupa kesehatan, diberikan akal yang sangat luarbiasa melebihi makhluk yang lainnya, nikmat bernafas yang dimana setiap nafas kita tidak perlu menggantinya, dari keseluruhan hal tersebut hanya sebagian dari nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 

Sebagai makhluknya kita wajib bahkan harus selalu bersyukur dalam setiap langkah, urusan, atau keadaan yang sedang kita lampaui. Nah, merasa kurang puas juga merupakan sebagian dari emosi pada diri tiap individu. 

Lalu bagaimana konsep Happiness and Joy itu sendiri? Kemudian jika dibandingkan dengan sadness, apakah orang yang kurang bersyukur, putus asa, murung dan selalu merasa dalam kesengsaraan termsuk kedalam emosi sadness, bagaimana demikian hal tersebut? Tetapi sebelum mengulas lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut, kita harus memahami bagaimana konsep dasar emosi itu sendiri??

Konsep Dasar Emosi (Basic Emotions)

Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Artinya dalam hal ini emosi adalah reaksi/ respon terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika kita merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu dan lain sebagainya. 

Seorang Psikolog berkebangsaan Amerika, William James ia mendefinisikan bahwa emosi sebagai suatu kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas apabila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.[1] Kemudian jika ditinjau secara ringkasnya kita dapat menyimpulkan bahwa emosi merupakan suatu respons terhadap suatu hal yang sedang kita alami. Artinya perasaan kuat yang dimiliki oleh manusia untuk mengekspresikan atau menunjukkan serta mempengaruhi respon atas interaksinya dengan oranglain seperti menentukan pilihan, tindakan serta pandangan terhadap sesuatu.

Sedangkan menurut seorang Psikolog yang bernama Paul Ekman, ia menyatakan manusia itu mempunyai 6 emosi dasar yang terdiri dari terkejut, marah, takut, senang, jijik, dan sedih.[2] Nah, berdasarkan hal tersebutlah bahwa emosi itu penggambaran dari apa yang sedang dirasakan oleh manusia. Sedangkan mengutip dari LoBue dkk (2019) ia mengatakan terdapat enam jenis emosi yakni diantaranya adalah Heppiness & Joy (bahagia dan gembira), sadness (sedih), anger (marah), fear (takut), disgust (jijik) serta shame (malu).

Kemudian emosi dalam hal ini juga sebagai penggambaran/ ungkapan perasaan atau efek dari apa yang kita rasakan/ respon secara langsung dari suatu kejadian dan peristiwa yang kita alami. Emosi bisa terjadi pula antara seseorang dengan lawan bicaranya yang sedang terlibat dalam suatu kondisi dan peristiwa dimana mereka sedang berinteraksi. 

Jadi emosi bukan hanya melulu dilampiaskan melalui kemarahan saja, namun dapat di ekspresikan dengan cara yang lainnya pula. Intinya suatu respon/ reaksi kita terhadap kejadian/ peristiwa yang kita alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun