Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Keperawanan, Antara Tradisi dan Prinsip di Maroko

20 November 2016   14:49 Diperbarui: 20 November 2016   16:43 3405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi www.trouwenbrugge.be

Opini umum masyarakat Belanda dan generasi muda Maroko yang liberal

Sangat menghormati keperawanan. Wah angkat topi deh kalau ketemu yang masih perawan ting ting pada malam pertama perkawinan. Hubungan seks luar nikah dilakukan atas dasar suka sama suka. Jadi no problem dengan langkah yang dipilih.

Anggapan bahwa Barat penganut ‘’free sex’’ adalah bullshit. Oleh karena masih banyak perjaka dan perawanwati yang menunggu sampai hari pernikahan mereka. Sebab di negara Maroko saja malah hampir lebih dari setengah kaum intelek berpendidikan tinggi ternyata telah melakukan kontak seksual luar nikah.

Lebih suka pengakuan apa adanya apakah masih perawan atau tidak daripada kena ''dikadalin.''

Tidak perawan lagi bukan suatu tragedi.

Operasi keperawanan hanya buang-buang energi dan biaya. 

Pernikahan bukan melulu soal ‘’keperawanan.’’

Saling mencintai, melindungi serta memiliki adalah yang paling esensial.

Paling lucu lagi opini mereka yang seperti ini;

‘’Emangnya kalo kita baru kenalan sama seseorang harus nanya lebih dulu, are you still virgin? Atau eh lo dah kena coel pa lom sih?’’

Nah, itulah opini mereka yang blak-blakan soal perawan atau operasi keperawanan. Bagi mereka era sudah berubah. Cara pikir lebih praktis dan kritis, namun tetap menghormati kultur keperawanan tanpa merendahkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun