Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Info Seks: Masturbasi Pakai Mentega

5 Maret 2016   20:28 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 3434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, ketika anak bertumbuh menjadi remaja dan mereka melangkah kejenjang sekolah tingkat pertama, mereka ini sudah berbekal informasi basis tentang seks. Pada sekolah tingkat selanjutnya maka informasi tentangs seks ini akan berkembang lagi karena terkait dengan mata pelajaran biologi. Sudah tentu mereka akan dibimbing untuk melihat video pendidikan tentang bagaimana hubungan seks dan akibatnya, serta faktor kesehatan lainnya seperti penyakit PMS, AIDS/HIV dan kanker mulut rahim. 

Diterangkan juga bagaimana melindungi diri ketika melakukan seks dengan memakai condom atau pil. Mengapa harus menggunakan condom dan pil. Dimana saja condom dan pil sebagai dua alat dari sekian alat pelindung seks dan pencegah kehamilan bisa didapat.

Ketika video pendidikan tentang seks ini diputar, tidak ada satu anak yang terperangah dan tertawa apalagi menangis dan menolak untuk melihat. Semua duduk tertib menonton video itu sampai selesai. Setelah selesai maka tugas berikutnya adalah membuat paperwork (laporan tertulis secara singkat), tugas ini diberikan per grup yang terdiri dari 4 - 5 siswa. Dengan tugas ini guru dapat melihat sampai dimana pemahaman anak tentang informasi seks ini. Setiap siswa bebas mengemukakan pemikirannya sesuai dengan nalar pendapatnya. Faktor lingkungan cara asuh dikeluarganya akan mempengaruhi bagaimana anak beropini.

Usaha Pemerintah cegah penyakit PMS, AIDS/HIV, serta hamil luar nikah

Untuk menekan penyakit kelamin dan juga berkembangnya AIDS dan HIV serta mencegah kehamilan luar nikah dan abortus, maka pemerintah lewat departemen kesehatan menyediakan mesin otomat untuk condom. Kotak ini disediakan pada beberapa titik tempat yang strategis.

Sedangkan bagi remaja wanita, mereka harus melindungi diri dengan mendatangi dokter pribadinya (orang tua tidak perlu ikut tentunya), dan mengemukakan pada dokter permasalahannya. Dokter akan memeriksa kesehatannya terlebih dahulu dan memberi resep kepadanya untuk menebus pil anti hamil pada apotik terdekat. Juga dokter akan membantu menerangkan bagaimana membaca siklus pemakaian pil anti hamil.

Negara maju banyak juga remaja melakukan seks bebas

Bukan tidak berarti di negara maju anak remaja tidak pernah melakukan seks bebas diluar pernikahan. Dari banyak referensi informasi dan perhatian saya sendiri, banyak remaja usia dini sekitar 15 tahun sudah melakuan seks dengan pacarnya. Namun mereka melakukan dengan melindungi diri memakai condom dan pil. Bila mereka teledor untuk menggunakan alat pelindung ini, maka ancaman penyakit kelamin ''PMS.''

Bagaimana dengan Indonesia, apakah anak-anak bawah usia itu melakukan seks bebas dengan aman? Inilah keresahan kita sebagai pihak orang tua.

Saya tulis, keresahan kita sebagai orang tua, oleh karena untuk membeli pil atau condom masih harus melalui birokrasi sopan santun. Mau beli condom dan pil ke apotik harus menunjukkan KTP. Tanpa ini maka produk ini tidak akan dilepaskan. Kita masih beranggapan bahwa menunjukkan KTP adalah salah satu filter untuk mencegah kebebasan.

Terjungkal kemajuan teknologi karena mendewakan era modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun