Mohon tunggu...
Tsalitsa Masud
Tsalitsa Masud Mohon Tunggu... Freelancer - Lisa

Kalau tidak bisa melakukan semua, jangan tinggalkan semua, yang bisa kita lakukan Do it your best.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Social Awareness Membangun Kepekaan terhadap Sekitar

13 Mei 2020   09:16 Diperbarui: 13 Mei 2020   09:26 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Didalam kehidupan sehari-hari kita menemukan berbagai macam masalah. Mulai dari masalah pribadi, keluarga, teman, hingga masalah sosial. Masalah sosial disebut sebagai keadaan yang membawa dampak negative bagi kehidupan banyak orang, karena tidak sesuai dengan norma atau aturan hukum yang berlaku dimasyarakat. 

Contoh: kemiskinan, pengangguran, rendahnya kualitas pendidikan, apalagi disaat seperti ini, di tengah wabah COVID-19. Maka dari itu, pentingnya kesadaran sosial ( Social Awarenness ).

Selama ini banyak orang yang berfikir bahwa pemerintah yang harus menyelesaikan masalah sosial ini, namun kita semua mempunyai andil untuk memberi solusi dan menyelesaikan masalah sosial tersebut.

Sebagai masyarakat kita dapat melakukan banyak hal, contoh: pemecahan masalah biasanya diselesaikan dengan bersama sama untuk mencari mufakat. Yang bukan hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan melainkan untuk membantu memecahkan masalah sosial secara bersama-sama. 

Hal ini, karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bias hidup sendiri dan masih sangat membutuhkan orang lain dan jati diri bangsa Indonesia, kita tidak individualitas. Individu boleh, bila untuk prestasi misalnya. 

Tetapi solidaritas, kebersamaan, saling gotong royong, mempunya rasa empati, itu semua termasuk nilai-nilai yang harus terus dikembangkan. Karena kita tumbuh bersama, hidup bersama untuk mencari kesejahteraan juga.

Nah, Masalah Sosial itu apa sih? Masalah sosial itu bisa dari situasi, kondisi, yang menyimpang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, dan ini sangat berdampak khususnya bagi lingkungan bermasyarakat. 

Karena memang hubungan yang sebenarnya adalah hidup berdampingan, saling tolong-menolong. Salah satu faktor dari masalah sosial ini, bisa dari individu yang tidak sesuai dengan nila-nilai bersama, artinya seperti aturan yang sudah ditegakkan tetapi dilanggar. Comtoh dari hal kecil, seperti memembuang sampah sembarangan, melanggar rambu-ramu lalu lintas. Sehingga segala peraturan tidak sesuai atau menyimpang.

Jika kesadaran sosial ( Social Awarenness ) dikaitkan dengan adanya pandemi COVID-19, kurangnya kesadaran diri sendiri membuat penyebarannya semakin hari semakin meningkat , kini setiap orang dituntut untuk memiliki kesadaran diri terhadap kesehatannya sendiri. Selain itu, masyarakat harus mempunyai tanggung jawab terhadap penyebaran virus corona in. 

Kesadaran manusia untuk menjadikan Indonesia bebas dari corona. Taat dengan segala peraturan, (tidak keluar rumah, mencuci tangan,jaga jarak, pakai masker, dan tidak banyak berkumpul dg orang). Karena masiih masyarakat tidak memiliki kesadaran diri, contonya: tidak memakai masker.

Dukungan masyarakat untuk bersama-sama menghadapi pandemic covid-19 sangat penting dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. kesadaran sosial seperti partisipasi dukungan masyarakat dalam menghadapi Covid-19. mulai dari membuat hand sanitizer secara mandiri, membuat alat pelindung diri untuk tenaga medis untuk diberikan gratis, menyediakan air berikut sabun cuci tangan untuk bisa digunakan masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun