Mohon tunggu...
Dwihana Hanifa
Dwihana Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa INISNU Temanggung

Memasak dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minim Moral Eksistensi Maksimal

19 Januari 2023   16:12 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:16 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minim Moral Eksistensi Maksimal

 

Oleh: Dwihana Hanifa (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung, Jawa Tengah)

Pancasila sebagai system etika berdasarkan baik dan buruknya penilaian, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku bangsa indonesia dalam semua aspek kehidupannya. 

Sila yang pertama sebagai nilai etika paling tinggi derajatnya karena bersifat absolute,ketetapan didunia ini hanyalah milik tuhan semata karena Dialah kita bisa hidup di dunia ini. Sebab itulah kita harus mempunyai nilai etika ketuhanan, atau bisa disebut dengan beragama, tanpa agama kita tak bisa meneladani sila-sila yang selanjutnya, sebab bersifat rohaniah atau sering disebut dengan batin seseorang. 

Agama mengarjarkan ketaatan kepada penciptanya dan kepada semua insan, semua agama mengajarkan kepada umatnya untuk selalu melakukan kebaikan kepada sesama, tapi beda juga dengan atheis, atheis itu sudah keluar dari jalur ketuhanan yang maha esa, maksud dari sila ke satu ialah kita sebagai manusia dibumi ini harus meyakini adanya tuhan yang telah menciptakan semua yang kita lihat dan maupun yang belum.

Indonesia adalah negara bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat tanpa mengenal chauvinistik atau kecintaan berlebih pada tanah air dan merendahkan bangsa lain. 

Indonesia merupakan bagian dari masyarakat bangsa-bangsa di dunia. Indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mengembangkan persaudaraan berdasarkan nilai keadilan dan keadaban. Etika sila kedua kita kepada sesama manusia harus baik dan benar. 

Sesuatu yang baik dan benar akan menguntungkan sesama pihak apabila keduanya saling berbaik hati dan saling tolong menolong, semua akan berjalan dengan lancar dan tentram.sebagai sesama manusia kita juga punya kesopanan atau yang disebut dengan adab, dan juga keadilan. 

Mempunyai adab dalam kehidupan ini tercantum pada sila kedua, sebagai manusia harus menghormati pada sesama, baik dewasa maupun sebaliknya dan keadilan diterapkan juga kepada semua orang,bila tidak semua orang akan tercerai berai dan saling individualis. sikap mutualisme mengajarkan kerukunan, biar hidup sejahtera dan tentram.

Yang selanjutnya persatuan di sila ketiga dalam Pancasila, suatu bangsa bila tidak Bersatu tidak disebut dengan bangsa. Bangsa yang Bersatu akan membentuk sebuah persaudaraan yang sangat besar, apabila suatu negara mempunyai ikatan persaudaraan yang sangat besar, pastilah bangsa itu sendiri menjadi sangat besar dan kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun