Mohon tunggu...
Dina Mw
Dina Mw Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Everything will be alright

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan Tak Terduga

2 Juni 2020   18:37 Diperbarui: 2 Juni 2020   18:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertemuan tak terduga
By:Dina Milawati
Pagi yang cerah,ayam berkokok bersahutan.Rumahku sudah ramai dengan kesibukan masing-masing.Oh ya perkenalkan  namaku Marsha,anak terakhir dari 2 bersaudara.Aku baru naik kelas 9 di SMP Kusuma Bakti.setiap hari aku berangkat sekolah dengan temanku Desi namanya.Kita beda kelas sejak kelas 7.Dia sudah kuanggap sebagai saudara sendiri.Hari ini aku pulang sendiri dikarenakan Desi sedang ada tugas kelompok dengan temannya.Aku pun mulai mengayuh sepedaku untuk pulang ke    
rumah.Setelah sampai rumah aku langsung menaruh sepedaku dan masuk,setelah bersih-bersih aku tertidur.
Aku terbangun tepat pukul 16.00 wib,bertepatan itu pula ibuku sudah pulang dari rumah saudaraku.Aku  membantu ibu bersih - bersih dan setelah itu mandi.Setelah mandi dan solat seperti biasanya aku lanjutkan belajar."Marsha cepet makan sana" ujar ibuku dibalik pintu kamarku.Karena aku sudah makan aku pun membuka pintu.
"Aku sudah makan ibuku sayang" ujarku sambil tersenyum.Ibuku heran dan langsung pergi dari kamarku.
Hari rabu,hari yang banyak tugas menurut kelas 9A SMP Kusuma Bakti. Pagi hari kelas sudah ramai dengan pr-pr yang belum selesai dikerjakan.Untung saja aku sudah mengebut semalaman untuk mengerjakannya,Tanpa terasa bel masuk berbunyi siswa-siswa berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersamaan setelah itu baru kita semua berdoa.
Jam menunjukkan waktu pulang.Aku menghampiri kelas Desi,aku berjalan masuk kelas untuk menghampiri Desi yang sedang menyalin catatan di papan tulis.                
"Desi ayo pulang lama banget sih kamu!" ujarku yang sudah capek dan gerah.
"Sebentar dong  Sha".Ujar Desi sambil  cepat-cepat menyalin.
Aku pun sampai rumah.Setelah mengucap salam aku menuju kamar setelah itu mandi lalu makan.Aku membuka handphone ku setelah selesai makan.Aku berselancar membuka salah satu social mediaku.Ku terima semua permintaan pertemanan hari ini.Karena sudah lelah aku mematikan handphoneku dan langsung tertidur.
Suara adzan berkumandang aku bergegas bangun dan langsung mandi setelah itu menunaikan solat.Setelahnya melanjutkan baca novelku.
Aku mengambil handphone ku diatas meja,saat aku tidak sengaja membaca status di salah satu apikasi watsapp ku yang berisi promote teman-temanku.Aku mengingat-ingat sepertinya aku kenal dengan salah satu temannya itu,aku pun langsung meminta nomer dia untuk kuajak pertemanan nantinya.Setelah lama bemain dengan handphone,aku pun merasa lapar dan langsung menuju dapur untuk mencari camilan untuk mengganjal rasa laparku.
Selesai belajar aku menyempatkan diri untuk membuka grup chat kelas barangkali ada pesan dari teman-teman.Tanpa sengaja aku menjelajahi facebook.Boleh lah ya aku kepoin sedikit tentang teman-temanku.Aku melihat salah satu diantara banyak teman yang memberiku pesan dan seketika aku teringat dengan wajah itu.wajah yang selama ini selalu teringat dipikiranku.Karena rasa keingin tahuanku aku pun memberi pesan pada dia.Hanya pesan biasa sih.tapi kenapa perasaanku ada sesuatu yang mengganjal ya,kualihkan pikiranku dengan menutup handphone dan bergegas tidur.
Saat sudah disekolah,Entah mengapa hari ini sedikit berbeda.Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 13.30 wib.Aku bergegas pulang dengan Desi.  "Desi beli es yuk aku haus nih."ujarku pada Desi di tengah perjalanan pulang. "Iya nih yuk."ujar Desi.
Setelah membeli aku berhenti sejenak dan bercerita dengan Desi.
"Des kemarin aku habis chat cowok,aku nggak tau sih dia siapa tapi wajahnya nggak asing gitu".
"Loh kok gitu sih Sha" sambil mengeryit kebingungan.
"Ya aku nggak tau,kayak pernah lihat gitu wajah dia"ujarku sambil meringis.
"Hmmmm aneh-aneh aja sih Sha"
Setelah itu aku langsung pulang.Aku membuka handphone dan membuka aplikasi facebook,ternyata dia balas pesan yang kukirimkan kemarin.Akhirnya kita saling bertukar pesan.Karena aku tidak terlalu suka pesan di facebook kita pun sepakat untuk bertukar pesan di aplikasi whatsapp yang sering digunakan orang saat ini.Setelah sekian lama bertukar pesan akhirnya aku diajak bertemu dengannya aku pun menyepakatinya.Aku berfikir untuk mengajak Desi bertemu bersama.Setelah memberi tau Desi aku pun berangkat dengan Desi.Kok rasanya ada yang aneh ya,ya mungkin ini kali pertama aku bertemu dengan cowok selain teman sekolahku."Hai,kamu Rendra ya?" ujarku sedikit takut kalau salah orang."Iya,kamu beneran Marsha kan?" ujar Rendra"Iyalah,oh ya ini temanku Desi namanya""Oh iya Rendra, salam kenal ya" ujarnya dengan ramah.
Kami bercakap-cakap hingga tak terasa hari sudah sore.Aku pun pamit dengan Rendra.setelah bertemu ternyata dia sangat friendly.Desi juga berpendapat sepertiku.
Hari-hari ku lewati seperti biasanya hingga aku pun tanpa terasa sudah dekat dengan Rendra.Meskipun beda sekolah kami sangat berhubungan baik.Rendra juga baik padaku . Kadang  aku juga sering jalan bareng dengannya,kadang juga sering mengajaknya untuk menemaniku beli buku novel.Sepertinya aku pun sedikit tertarik padanya. Hingga aku tahu bahwa sahabatku juga tertarik padanya.Ternyata aku salah mengartikan kebaikan Rendra selama ini.
Sabtu sore aku diajak  jalan-jalan dengan Rendra,ku kira hanya aku yang diajak tapi dia juga mengajak Desi.Seolah-olah tidak apa-apa aku pun biasa saja.Kami pun jalan-jalan bertiga,kami menghabiskan sabtu malam dengan kebahagiaan sederhana.Hari semakin larut aku mengajak mereka pulang dan kita pun pulang bersama ke rumah masing-masing."Hmmmm.. Akhirnya aku dapat bersantai sejenak" ujarku dengan santai.
Tak berapa lama suara notifikasi dari handphoneku berbunyi.Ternyata dari Rendra ingin mengajakku bertemu.ku iyain saja permintaanya aku juga lagi bosan dirumah.
Setelah sampai tujuan kita pun bercakap-cakap mengenai hal apapun yang bisa kita bahas,dari hal yang penting hingga tidak penting,Sampai sesuatu tak terduga terjadi.Dia mengutarakan isi hatinya padaku.Aku hanya menganggap dia sahabat meskipun aku juga sedikit tertarik  padanya.
"Maaf Ren,kita kan baru akhir-akhir ini ketemu jadi aku pengen mengenal kamu lebih jauh lagi maka dari itu aku pengen kita jadi sahabat aja".ujarku dengan rasa cemas takut dia memutuskan persahabatan ini."Hahaha...aduh Sha..Sha kamu serius banget sih nanggepinnya,aku kan cuma bercanda aja".ujarnya dengan tertawa.Ternyata dia bercanda trus kenapa tadi aku baper.Dengan kesalnya akupun pergi dari tempat itu dan langsung pulang.Aku tidak peduli meskipun saja teriakan.Sampai rumah aku langsung ke kamar,rasa kesalku belum juga reda.Untuk menghilangkannya aku baca novel saja.
Aku sudah menceritakan pada Desi tentang kejadian kemarin,dan Desi malah menceramahiku seperti biasanya,ya kan aku memang gini suka baperan.
Waktu santai sore-sore,Rendra mengirimkan pesan yang berisi permintaan maafnya.Setelah kufikir-fikir lagi buat apa aku marah padanya toh kita hanya sahabat.Hari ini aku menuju ke toko buku sendirian,sebenarnya aku ingin mengajak  Desi tapi Desi sedang ada urusan.Sesampainya di toko buku aku mencari novel terbaru,Tepat setelah aku keluar toko,Aku melihat Desi berjalan diantara ruko-ruko dengan Rendra.Akhirnya aku hanya melihat mereka berdua berjalan masuk kedalam sebuah toko yang tak kuketahui.Aku mengingat kejadian tadi siang,kenapa rasanya sedikit berbeda,aku yang sudah menganggap Rendra sahabatku sendiri malah baper sendiri.Saat disekolah aku mendiamkan Desi,entah mengapa kejadian kemarin terngiang-ngiang lagi di fikiranku.Pesan Rendra sudah beberapa kali tak kubaca.Setelah kejadian itu hubunganku dengan Desi sedikit renggang,aku tidak tahu cara minta maaf padanya.
Saat aku sudah tertidur pulas dan sudah dalam mimpi yang indah,Aku sangat kesal karena tiba-tiba ada yang membangunkanku,Dengan kesalnya aku akan melempar boneka yang ada disampingku pada orang yang mebangunkanku.
"selamat ulang tahun Marsha doanya yang terbaik aja buat kamu,maaf kalo aku buat kamu kesal dan mendiamiku"ujar Desi sambil mebawa kue.Tak hanya Desi disini selain keluarga ada Rendra juga,aku tidak tahu bersikap gimana.Dan aku baru ingat hari ini ulang tahunku.
"Maafin aku ya Sha udah bikin kamu kesal"ujar Rendra dengan meberikan kado,aku pun menerimanya Aku juga meminta maaf dengan Desi dan Rendra soal aku yang menjauhinya.
"Aku mau tidak ada kebohongan lagi diantara kita oke"ujarku tersenyum mereka berdua pun mengiyakan.Dan pada akhirnya kita memilih menjadi sahabat. Aku fikir memang begitu, menjadi sahabat daripada salah satu diantara kita ada yang tersakiti.

 

Quotes

"Lebih baik menjadi sahabat yang susah senang bersama daripada harus memendam rasa kecewa karena suka dengan sahabat sendiri,jika menjadi sahabat saja sudah bahagia kenapa harus kecewa karena sebuah perasaan sendiri"
~Dina Milawati~

Cerpen remaja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun