Anak usia dini (prasekolah) biasanya mengekspresikan emosi dengan bebas dan terbuka. Sikap yang paling sering diperlihatkan oleh anak usia dini yaitu marah. Iri hati juga sering terjadi pada anak usia dini. Umumnya emosi yang tinggi disebabkan oelh masalah psikologis. Orang tua membatasi anak melakukan beberapa hal, padahal sang anak mampu melakukan lebih banyak lagi. Di sisi lain anak menjadi mudah marah jika tidak bisa melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukannya dengan mudah.
Hurlock (1992:116), mengutarakan pola-pola emosi umum pada awal masa kanak-kanak sebagai berikut :
1. Â Â Â Amarah. Umumnya anak akan memperlihatkan rasa marahnya dengan menangis, berteriak, menggertak, dan lain sebagainya.
2. Â Â Â Takut. Rasa takut biasanya muncul ketika terdapat ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan. Awalnya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik, kemudian menjadi lebih khusus lagi seperti lari, menghindar, bersembunyi, dan menangis.
3. Â Â Â Cemburu. Umumnya anak akan merasa cemburu ketika ia merasa bahwa perhatian orang tuanya beralih kepada orang lain di dalam keluarga, seperti adik yang baru lahir. Biasanya anak mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukan kembali berperilaku seperti anak kecil seperti mengompol, pura-pura sakit, dan lain sebagainya.
4. Â Â Â Ingin tau. Anak umumnya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap hal-hal yang baru, seperti mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain, lalu anak akan sering bertanya.
5. Â Â Â Iri hati. Yang paling umum iri hati ini diungkapkan dalam berbagai macam cara, seperti mengeluh tentang barangnya sendiri, dengan mengutarakan keinginan untuk memiliki barang seperti yang dimiliki orang lain.
6. Â Â Â Gembira. Biasanya anak mengungkapkan kegembiraan dengan tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan dan lain sebgainya.
7. Â Â Â Sedih. Biasanya cara anak mengungkap kesedihannya adalah dengan menangis.
8. Â Â Â Kasih sayang. Ketika sudah besar biasanya anak akan mengungkapkan kasing sayang secara lisan, namun berbeda hal nya ketika masih kecil, anak mengutarakan secara fisik denga memeluk, atau mencium objek kasih sayangnya.