Bagi sebagian besar orang bersikap kasar adalah hal yang buruk dan tidak pantas. Semakin hari semakin banyak contoh bagaimana seseorang bersikap kasar dalam merespon sesuatu atau melampiaskan sebuah amarah. Dan hal itu tentu saja bukanlah contoh yang baik jika dilihat oleh anak-anak kita.
Disinilah peran orangtua untuk mengarahkan perilaku anak agar bersikap kasar hal tidak menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua harus bisa memberikan arahan terhadap ekspresi emosi anak, dan menuntunnya ke arah yang positif dan bermanfaat.
Sebenarnya ada dua hal yang menjadi alasan utama mengapa seorang anak bertindak kasar.
1. Ketidaktahuan
Ketidaktahuan dapat menyebabkan seorang anak bertindak kasar, karena mereka tidak tahu bagaimana cara merespon suatu situasi dengan baik. Emosi negatif cepat sekali menguasai hati dan pikirannya, sehingga respon kasar dalam bentuk perilaku dan ucapan bergerak cepat untuk dimunculkan. Ketidaktahuan disini bisa juga dapat diartikan kurangnya pemahaman dalam berperilaku baik.
2. Bersikap Egois
Kita hidup di dunia yang mencintai "diri sendiri". Budaya di sekeliling kita mengajarkan kita untuk berfokus pada penampilan, perasaan, dan keinginan pribadi sebagai prioritas utamanya. Tujuannya adalah mencapai kebahagiaan setinggi mungkin, namun pola ini sangat berbahaya dalam hubungan berelasi satu sama lainnya.