Mohon tunggu...
Roki Taliawo
Roki Taliawo Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Prov. Maluku Utara, Kab. Halmahera Barat, Kec Loloda, Desa Buo.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masyarakat "Lemah" Melawan Krisis di Tengah Covid-19

28 April 2020   15:00 Diperbarui: 28 April 2020   15:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Krisis! Krisis! Krisis!!!.

Mungkin saat ini kata (Krisis) yang selalu hadir dalam pikiran dan membayang-bayangi setiap kehidupan semua orang. Sehingga mulai timbul rasa kekhawatiran, panik, takut dan binggung apa yang harus dilakukan.

Secara History, sebenarnya krisis sudah ada sejak lama dan bahkan selalu menghantui sepanjang hari selagi kita hidup di Dunia dan mungkin (Krisis) hanya di rasakan oleh masyarakat Ekonomi lemah.

Tetapi untuk saat ini 'KRISIS' bukan hanya dialami masyarakat Ekonomi lemah, tetapi juga secara menyeluruh baik itu masyarakat Desa maupun Kota, Miskin maupun kaya, Masyarakat biasa maupun  kalangan elit, semua merasakannya. Dan Krisis saat ini bukan hanya terjadi di satu Daerah atau Negara, seperti gempa Bumi (Tsunami, Longsor, dan lain-lain). Tetapi untuk kali ini 'KRISIS' dialami oleh hampir semua Negara yang ada di Dunia.

Ini bukti, bahwa KRISIS bukan hanya sekedar kata-kata, tapi kengerian yang bermain di imajinasi setiap orang dan akan berdampak pada setiap kehidupan nyata.

Dampak dari krisis akan terlihat ketika seseorang/Masyarakat dalam bertahan hidup tidak tau apa yang di lakukannya lagi untuk melanjutkan keberlangsungan hidupnya.

Apalagi dengan adanya Virus Corona (Covid19) yang sangat berpengaruh di semua aspek, baik kesehatan, ekonomi, sosial maupun politik.

Ini akan menambah beban yang semakin berat pada masyarakat, baik secara material maupun moril, bukan hanya itu. Stigma sosial yang dibangun di tengah masyarakat dan di dukung oleh pemberitaan melaui media sosial (Facebook, WhatsApp, IG, dll) yang tidak benar (Hoax) karena di salah gunakan oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab, yang keseharian lebih suka menyebarkan kata-kata provokatif kepada sesama, dari pada membangkitkan semangat dari keterpurukan.Terus ditambah dengan  tidak ada kejelasan dari pemerintah, kapan akan berakhir Covid19 ini.

Pastinya akan timbul banyak pertanyaan-pertanyaan setiap orang dalam benak. Seperti; Apa yang harus kulakukan saat keadaan semakin krisis? Bisakah aku bertahan? Bagaimana dengan aktivitas-ku (Pekerjaan, sekolah dll)? Bagaimana dengan keluarga-ku? Kalau keadaan seperti ini yang tanpa ada kejelasannya kapan akan berakhir, apa yang akan terjadi kedepan? Mampu kah saya bertahan?

Semua tidak tahu apa yang harus dilakukan. Terus semua aktivitas  diluar rumah di batasi oleh pemerintah dengan anjuran "Stay home" untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid19.

Karena Covid19 ini sangat cepat reaksinya pada tubuh manusia dan bisa mematikan. Bahkan sampai saat ini untuk masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif Covid19 khususnya di Indonesia kurang lebih  9095-an, meninggal 765, sembuh 1.151 per 27 April 2020 kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun