Mohon tunggu...
Safri Sebastian Sihombing
Safri Sebastian Sihombing Mohon Tunggu... Penulis - Sales-marketing dan Finance Specialist | Writer dan Debater | Social-Economics Researcher

Fonder Forum Debat dan Ilmiah Mahasiswa (FODIM) Unimed, Inisiator Ruang Berbagi 7, Iniator dan Penasehat Himpunan Mahasiswa Paranginan || Penerima Penghargaan Lomba Artikel Blog Kementerian PUPR dan Blog Competition Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi RI 2020 || Penerima Penghargaan Lomba Karya Tulis Ilmiah PT Inalum Persero 2019 || Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2019 || Peraih Juara Debat Mahasiswa Tingkat Nasional || Juara 1 Call for Paper UTM Madura dan Finalis Terbaik KBMK Bidang Kasus Pemasaran Kemenristekdikti 2019 || Tidak ada yang dapat mengalahkan ketekunan sekalipun kekuatan dan kejeniusan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancaran Cahaya Pendidikan Tanpa Batas dari Seorang Ibu: Ibu adalah Sosok yang Tak Terkalahkan

21 November 2020   12:17 Diperbarui: 21 November 2020   12:22 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Sekolah Pertamaku; Wajah Ibuku (Safri Sebastian Sihombing) (Dok. pribadi)

Di dalam kekurangannya ibu selalu memancarkan cahaya pendidikan tanpa batas. Saat kuliah pun ibuku selalu berusaha mendukungku hingga saat nya diperkuliahaan sosok ibu selalu kuingat dan menjadi motivasiku untuk semakin berprestasi. Jika ingat wajah ibu maka semangatlah diriku untuk meraih impianku.

Pada masa kuliah saya selalu berusaha untuk terus meningkatkan potensi diri hingga pada akhirnya menjadi mahasiswa berprestasi di salah satu universitas negeri yang terdapat di Sumatera Utara. Berkat motivasi dan bimbingan dari seorang ibu, saya berhasil menjadi mahasiswa berprestasi di Universitas Negeri Medan (Unimed). Bukan hanya itu saja, pada saat kuliah saya penerima beberapa beasiswa dan aktif  dalam kegiatan di dalam maupun luar kampus. Saya aktif menjadi asisten riset dan mengajar dosen, penerima penghargaan lomba karya tulis dan debat. Saya juga kini menjadi salah satu inspirasi bagi teman-teman di sekeliling saya. Semua ini saya dapat dan peroleh dari keteladanan dan semangat berjuang dari ibuku. Ibu yang mendidik dan mengajarkan ku untuk terus berlari tanpa henti.

Beberapa prestasi yang saya raih di bangku perkuliahan berkat dukungan dan motivasi seorang ibu (Dok. pribadi)
Beberapa prestasi yang saya raih di bangku perkuliahan berkat dukungan dan motivasi seorang ibu (Dok. pribadi)
Semua yang saya jalani, sangat banyak saya teladani dari seorang ibu. Ibu adalah sekolah pertama dan akhir dalam kehidupan sehari-hariku khusunya pada masa pendidikan yang saya jalani. Ibu memberikan keteladanan dan cahaya ilmu yang tiada henti. Sampai kapanpun ibu adalah sosok berharga bagi kehidupanku yang tak akan surut dan padam oleh ruang dan waktu. Semangat dan perjuangan ibuku dalam membesarkan dan mendidikku melebihi sebuah istana dan sekolah. 

Beberapa momen bersama ibu (Dok. pribadi)
Beberapa momen bersama ibu (Dok. pribadi)
Ibu mengorbankan segalanya hanya untuk pendidikan dan kesuksesanku. Semangat ibuku melebihi tingkat pendidikan formal yang ia pernah jalankan. Tanpa tahu apa itu sekolah dan bagaimana dunia pendidikan formal, ibuku telah menembus batas keraguanku dan orang lain di sekitarku. Dari sinilah aku banyak belajar bahwa kekuranganmu bukanlah penghambat besaranmu ibu. Aku berjanji akan berusaha untuk membahagiakan dan membalas jerih lelah dan keringatmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun