Mohon tunggu...
Diyah Isthi A
Diyah Isthi A Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah💫

Bima-NTB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri Indonesia

21 Oktober 2021   11:46 Diperbarui: 21 Oktober 2021   11:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SANTRI INDONESIA

Santri, siapa sih yang tidak tau dengan istilah santri, anak anak didik yang datang dari jauh khusus untuk belajar ilmu agama  islam dan bertempat tinggal di kompleks pendidikan tersebut atau dikenal dengan istilah pesantren  yang diasuh oleh kyai. Nah, santri sendiri ada dua yakni santriwati yaitu para pelajar perempuan yang belajar di pondok pesanteren dan santriwan adalah sebaliknya para pelajar laki laki yang belajar di pondik pesantren. 

Santri Indonesia mempunyai hari peringatan santri nasional tiap tanggal 22 Oktober. Itu merupakan suatu hal yang paling istimewa bagi santri santri, menunjukkan bagaimana Indonesia sangat menghormati para santri. Hari santri nasional ini pertama kali diperingati pada tahun 2015. 

Penetapan hari santri nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang digelorakan para ulama. Ini berarti pesantren dan para santri telah berada dalam arus system utama pendidikan nasional Indonesia.

Di Indonesia sudah banyak berdiri pondok pesantren yang sudah tetrsebar di berbagai daerah. Sebagai tempat mengemban pendidikan yang bernuansa islam, menghasilkan santri santri yang beradab, cinta Quran, dan rendah diri. Mendidik santriwan dan santriwati menjadi insan yang cinta tanah air dan berjiwa nasionalisme. Menjadi santri adalah suatu kebanggaan tersendiri terutama bagi Indonesia. 

Dari para santri inilah Negara Indonesia memiliki karakter yang kuat, dan mampu mempertahankan kesatuan Indonesia di tengah perbedaan yang ada. Dengan menjadi santri kita bisa berperan menjadi masyarakat yang yang baik dan juga sebagai penghasil manusia manusia yang akan menjaga Indonesia dari masuknya ideology ideology yang akan merusak Indonesia. Pesantren  di era sekarang bahkan menghasilkan output yang begitu membanggakan Indonesia.

Di pesantren mereka menjalankan hidup dengan penuh kesederhanaan dan saling menghormati. Mereka belajar untuk menjadi seorang karakter yang ulul albab dan menajadi seorang yang memiliki kecerdasan spirtualitas. Santri di era modern sekrang bukan dididik dari segi bidang ilmu agama saja, tetapi merka juga dididik dan ditanamkan nilai nilai intelektual, kuat, tangguh dalam mengahdapi era milenial ini, dan mampu dalam menjawab segala tantangan zaman.

Dahulu santri difokuskan untuk memahami ilmu agama, sehingga tertanam kuat di benak masyarakat bahwa santri dahulu hanya dapat mengurus dan membahas agama, serta mereka berpikir santri tidak bisa berkecimpung didunia ekonomi, politik dan teknologi. Tentu tidak, sekarang para santri banyak yang menggeluti bidang ekonomi dan politik. 

Terutama bidang politik, guna untuk menciptakan roda politik yang aman dan damai sesuai dengan islam. Karena sekarang penjajahan bukan lagi dalam bentuk fisik orang, melainkan semua kecanggihan yang kita rasakan ini, dimana semuanya menjadi serba mudah, kecanduan gadget dan saling ingin menguasi dunia. Kecanggihan tadi bisa menimbulkan rasa malas, semua yang tadinya manual sekarang serba otomatis. Kecanduan gadget juga bisa bisa membuat kita lalai dalam hal agama. 

Oleh karena itu santri sekarang  tidak hanya belajar ilmu agama, tetpii juga harus melek akan kemajuan teknologi, lebih siap dengan kemajuan zaman, menjaga iman, dan harus berpikiran terbuka. Jika tidak, maka negra akan di kuasai oleh orang orang yang tidak paham agama. Menghindari masalah baru yang akan muncul yang bisa mengguncang kehidupan bermasyarakat Indonesia dan melindungi Indonesia dari paham paham yang bisa menodai agama dan tanah air.

Peranan santri bukan hanya untuk masa depan melainkan masa lalu yaitu dalam memperjuangkan dan melepaskan tanah air Indonesia dari para penjajah colonial Belanda. Sebagaimana halnya Pangeran Diponegoro yang juga berasal dari kakum santri, dengan kegigihan memandu perang melawan imperialis Belanda  yang merajai tanah nusantara selama beratus ratus tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun