Mohon tunggu...
Ayumega
Ayumega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Malang 2018

Dimanapun tempatmu, bergeraklah. Karena bergerak adalah bentuk syukur pada Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Pembelajaran dalam Kacamata Al Quran

21 September 2021   00:21 Diperbarui: 21 September 2021   00:27 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi, pesan, dan hal lainnya yang berfungsi untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menciptakan kondisi khusus sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Maka dapat disimpulkan bahwa definisi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi, pesan, yang berfungsi untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk menciptakan kondisi khusus sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Sebagaimana hal lain, media juga memiliki beberapa landasan filosofis. Didalam landasan filosofis ini terdapat suatu pandangan bahwa "Dengan digunakannya berbagai jenis media hasil tekhnologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi". Makna dehumanisasi adalah kemampuan untuk tidak memanusiakan manusia. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi (karena anak dianggap seperti robot yang dapat belajar sendiri dengan mesin). Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa justru dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media mana yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Maknanya, siswa dihargai harkat kemanusiaannya karena diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik dari segi cara maupun alat belajar yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi, namun humanisasi. Humanisasi adalah kemampuan untuk menumbuhkan rasa kemanusian.

Sebenarnya perbedaan pendapat semacam ini menjadikan kebegaraman dalam dunia pembelajaran. Namun yang paling utama adalah bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik, guru sangat perlu dilandasi langkah-langkah dengan sumber ajaran agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu:

Artinya: "Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan". 

Demikian pula dalam masalah penerapan media pembelajaran, pendidik/guru harus memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan peserta didik, karena faktor inilah yang akan menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir peserta didik, peluang guru untuk dapat mencapai sukses akan sangat minim. Sebagaimana yang dikatakan Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 125 yaitu:

 

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik."

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran harus mempertimbangkan media yang digunakan dengan aspek pesan disampaikan harus positif, dan bahasa yang santun sebagai sarana penyampai pesan, dan jika dibantah pun seorang pendidik harus menjelaskannya dengan bahasa yang logis, agar peserta didik dapat menerima dengan baik. Dengan demikian, media dalam penyampaian pesan di sini adalah bahasa lisan sebagai pengantar pesan. Sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam QS Al-Alaq/96: 3-4.

 

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun