Mohon tunggu...
Saufina Nur Azmiya
Saufina Nur Azmiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring Dinilai Kurang Efektif bagi Pelajar

1 Desember 2021   23:18 Diperbarui: 2 Desember 2021   00:04 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBELAJARAN DARING DINILAI KURANG EFEKTIF BAGI PELAJAR

Aktivitas sehari-hari manusia mulai diberikan batasan dan banyak dilakukan dari rumah sejak adanya virus Covid-19 yang mulai masuk dan menyebar di Indonesia. 

Salah satu bidang yang berdampak besar akibat adanya virus ini yaitu pada bidang pendidikan, karena mulai diberlakukannya sistem pembelajaran daring (online). 

Kegiatan belajar mengajar yang pada mulanya dilakukan secara langsung kini harus dilakukan melalui media secara online atau biasa disebut pembelajaran daring. Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh Pemerintah pada bidang pendidikan. 

Dengan adanya sistem pembelajaran daring, kegiatan belajar mengajar tetap dapat dilakukan meskipun tidak bertemu secara langsung atau tatap muka antara pengajar dan pelajar. 

Akan tetapi meskipun demikian, sistem pembelajaran daring ini dinilai kurang efektif untuk diterapkan. Ada beberapa faktor penyebab sistem pembelajaran daring dapat dikatakan kurang efektif.

Pertama, Sinyal yang kurang mendukung. Pada tiap daerah tentunya memiliki kekuatan sinyal yang berbeda-beda ada yang lancar dan ada juga yang bahkan di daerah tersebut tidak memiliki sinyal sama sekali sehingga jika dilakukan pembelajaran daring maka akan mengalami kesulitan untuk mengikutinya. 

Koneksi sinyal yang buruk seringkali menjadi kesulitan bagi siswa maupun mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menjadi faktor penghambat yang paling mempengaruhi pada pembelajaran daring. 

Misalnya, pada saat siswa/mahasiswa serius mendengarkan penjelasan materi yang diberikan oleh guru/dosen tiba-tiba saja ponsel/laptopnya mengalami koneksi sinyal yang buruk sehingga menyebabkan suara dari guru/dosen terputus-putus. 

Hal ini dapat membuat siswa/mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami materi dan tidak lagi semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring.

Kedua, Kuota Internet. Kuota internet menjadi kunci utama untuk dapat menyelenggarakan sistem pembelajaran daring. Tanpa adanya kuota internet maka pembelajaran daring tidak dapat berlangsung. 

Pada kegiatan pembelajaran daring tak jarang menghabiskan kuota internet dalam jumlah yang besar sehingga hal ini dapat membuat pelajar harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membeli paket internet agar bisa mengikuti pembelajaran daring. 

Meskipun terdapat beberapa pelajar yang menggunakan wifi, atau bahkan mengikuti pembelajaran di warkop atau tempat lainnya yang memiliki wifi agar bisa mengikuti pembelajaran daring ketika tidak memiliki paket internet.

Ketiga, Kondisi Lingkungan sekitar. Kondisi di lingkungan sekitar rumah pelajar tentunya berbeda-beda, mulai dari suasana yang hening, sepi, hingga ramai dan bising sekali. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung tersebut dapat menyebabkan pelajar menjadi kurang atau bahkan tidak bisa fokus untuk mendengarkan dan mengikuti materi yang disampaikan oleh dosen/guru.

Sebenarnya masih banyak lagi problematika-problematika dalam sistem pembelajaran daring. Akan tetapi beberapa faktor yang saya sebutkan diatas, menurut saya merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembelajaran daring dan menjadi penyebab pembelajaran daring kurang efektif untuk diterapkan. 

Apabila pendidikan dilakukan secara daring terus menerus maka kemungkinan pendidikan di Indonesia akan mengalami kemunduran karena dengan adanya pembelajaran daring, banyak pelajar yang kurang atau bahkan tidak mengerti sama sekali materi yang diberikan oleh guru/dosen serta banyak faktor penghambat yang menyebabkan pembelajaran daring tidak dapat berlangsung dengan baik. 

Untuk itu, pembelajaran daring sebaiknya segera diganti dengan pembelajaran secara langsung (tatap muka) karena sistem pembelajaran pada saat online dengan sistem pembelajaran pada saat offline sangat berbeda. 

Selain itu, pada saat pembelajaran daring komunikasi antar sesama teman sebaya dan juga antar guru/dosen kurang terjalin dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun