Mohon tunggu...
Irpan Supu
Irpan Supu Mohon Tunggu... Administrasi - penulis yang malas

kebahagiaan itu ada di rumah, ketika dirumah kau tak bahagia, itu tanda kau pribadi yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jejak para Konsultan Politik di Pilkada DKI

28 April 2017   09:33 Diperbarui: 28 April 2017   18:00 3583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

pertarungan pilkada DKI telah berakhir dengan kemenangan anies sandi, namun nampaknya didunia kompasiana pertarungan belum berakhir, masing masing pihak masih  melakukan serangan silih berganti, menggunakan berbagai macam amunisi yang tersisa atau amunisi baru yang didapatkan setelah pilkada selesai, 

melihat proses pilkada dalam lima bulan terakhir memang kubu ahok dominan di udara dengan dukungan media khususnya kompas tv dan metro tv,  aktor ideologisnya Surya Paloh lalu aktor intelektualnya Don Bosco Selamun, dengan oparatornya para pewarta metro. hal ini bisa dilihat dalam debat yang fisilitasi Najwa Shihab, bagaimana Don Bosco dan Yunarto Wijaya (charta politika/ konsultan politik ahok) berupaya memframe keunggulan Ahok dalam debat tersebut. Anies juga terkesan ditipu dengan para penonton yang ternyata merupakan pendukung Ahok seluruhnya, inilah yang menyebabkan kubu Anies Sandi menolak untuk hadir debat yang digagas kompastv beberapa hari kemudian.

konsultan politik adalah para ahli/ profesional yang mendesain calon baik dari sisi strategi maupun tema kampanye, termasuk menentukan acara apa yang harus dihadiri dan tak perlu dihadiri, umumnya para konsultan politik juga merupakan pemilik lembaga survei misalnya Lembaga survei indonesia (LSI) indobarometer, indikator politik, polmark, poltracing, charta politika, dan SMRC.

Ahok Djarot menggunakan Charta politika dan SMRC sebagai konsultan politiknya, hal ini bisa dilihat dari tampilan Yunarto Wijaya (Charta) dan Sirojuddin Abbas (SMRC) di Metro tv setiap saat untuk memframe keunggulan Ahok dan membabat habis Anies, bahkan Sirojuddin Abbas menyebut Anies sangat pongah dalam debat di metro tv, Yunarto bahkan tiga hari sebelum pilkada merilis hasil serveinya yang menyatakan keunggulan anies hanya 1 % (persen) dari ahok.

sementara Anies Sandi memakai Polmark yang dimiliki Eep Saefullah Fattah, berbeda dengan konsultan kubu Ahok- selama bergabung dengan Anies Sandi,  Eep tak pernah tampil di media, ia tak pernah diwawancarai kecuali sesudah Anies menang, walaupun media seperti MNC milik Hari Tanoe berada dibelakang Anies sandi. Eep adalah konsultan politik yang memenangkan Jokowi Ahok pada tahun 2012 lalu, hal ini bisa dilihat dari file pidato kemenangan jokowi tahun 2012 lalu Eep dan istrinya tepat berada disamping Jokowi.

sebagai konsultan Eep juga yang mengatur acara Anies Sandi hingga ketidak hadiran Anies sandi di debat kompas tv juga atas saran Eep. ia mengkalkulasi untung rugi sebuah pertemuan mana saatnya blusukan dan mana saatnya main di medsos. ia hampir setiap bulan melakukan survei untuk memetakan kenggulan Anies Sandi.  hal itu dibuka Eep saat acara di ILC 25/4 lalu.

sementara Ahok menurut pengakuan konsultan politik yang tak mau disebutkan namanya sebagaimana dikutip detikx (mungkin Yunarto atau Sirojuddin Abbas) tak mau mendengarkan saran dan pikiran konsultannya. kekalahan ahok karena keegoisannya, ahok disarankan oleh konsultannya untuk banyak blusukan, namun ahok lebih memilih dominan di dunia maya, ia dekat dengan para pewarta, menggagas acara ahok show, bahkan jika dilihat media online hampir tiap jam ada berita tentang ahok saat kampanye, ini menyebabkan ia percara diri hingga melupakan tatap muka langsung dengan rakyat. 

akhirnya kemenagan dan kekalahan dalam pilkada bisa juga dimaknai kemenangan dan kekalahan para konsultan politik, selamat anies selamat eep saefullah fattah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun