Mohon tunggu...
Amandanylaa
Amandanylaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Aku siswa kelas 12

Mengamati, menulis, merangkai, langkah menemukan keindahan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berkelana

19 September 2022   20:07 Diperbarui: 19 September 2022   20:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengumuman baik di bulan Juli, aaa.... aku senang sekali karena diterima di SMPN 20 Bandung. Dan selang beberapa hari dari pengumuman, bunda datang ke Bandung membawa beberapa makanan khas Palembang yang mungkin akan susah ditemukan di Bandung. Bunda membawa pempek, mie celor, lenggang, tempoyak, martabak har, dan masih banyak yang lainnya. Seminggu sebelum MPLS tiba, aku sudah membeli seragam, sepatu, tas, dan perlengkapan lain untuk sekolah.

Alarm berbunyi dan aku terbangun, ku lihat jam ternyata menunjukkan pukul 5 pagi. Ku langkahkan kaki menuju kamar mandi, lalu kuambil air sedingin es untuk membersihkan badan dan tak lupa untuk memenuhi salah satu syarat menunaikan sholat. Mengeringkan badan lalu memakai seragam. Menyiapkan diri untuk melaksanakan MPLS yang diantar oleh bibi. Ayah dan bunda sudah mulai masuk kerja lagi bersamaan dengan hari MPLS ku. Setelah sampai di sekolah para kakak tingkat berbaris di depan gerbang untuk menyambut para adik tingkat yang baru masuk. 

Acara pertama dimulai dan mereka mengucapkan 'sampurasun' lalu teman yang lain serentak menjawab 'rampes'.

Aku terkejut dan heran, lalu aku bertanya kepada teman disebelahku "kakak itu tadi ngomong apa ya?"

"oh tadi dia memberikan sapaan pembuka, dalam bahasa sunda sampurasun sering dipakai untuk membuka suatu acara, dan kita harus menjawab rampes yang artinya silahkan" jawab temanku. 

Suasana lapangan sangat riuh, para siswa berpencar mencari kelompok sesuai dengan inisial namanya. Para kakak tingkat memberi tahu kami banyak hal. mulai dari pentingnya sopan santun, pengenalan lingkungan sekolah, kerjasama antar teman, dan kebersihan lingkungan.

Aku mengalami culture shock saat berada di Bandung. Mereka sangat sopan dan lemah lembut, berbeda dengan orang Palembang yang jika berbicara suaranya sangat keras. Benar faktanya bahwa orang Sunda memiliki wajah yang geulis dan kasep. 

Seperti pada tulisan M.A.W. Brouwer di jalan Asia Afrika, berbunyi "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum". 

Awal-awal masuk kelas aku masih menggunakan bahasa campuran antara Indonesia dan Sunda, kadang juga aku keceplosan menggunakan bahasa Palembang. Dua tahun aku lewati, dan kini tiba saat pembagian rapot kelas 2 SMP. Bunda dan orang tua murid yang lain berada di kelas bersama wali kelas untuk menyampaikan pengumuman rangking. Dari pengumuman yang diberikan wali kelas, Alhamdulillah aku mendapatkan rangking 1. Bangga? tentu saja sangat bangga, dan aku meminta hadiah ke bunda supaya kita langsung makan richeese setelah acaranya selesai. Mendengar kebahagiaan itu lewat telepon, ayah ikut bangga kepadaku. Ia mengucapkan selamat di telepon karena ayah sedang bekerja di kantor.

Setahun lagi aku berjuang untuk lulus dari seragam putih biru. Februari tiba dan virus menyebar. Pemberitahuan untuk di rumah selama 2 minggu bertambah menjadi 2 tahun. Berawal dari Cina dan menyebar ke Indonesia. Rencana untuk berlibur ke Jogja akhirnya dibatalkan, bahkan lulus pun tanpa tes lisan. Tiba-tiba umurku 15 tahun, dan aku masuk SMAN 1 Padalarang. Kelas 10 dan kelas 11 semester 1 kulewati bersama HP dan laptop sebagai perantara belajar kami. Sampai akhirnya tiba pengumuman sekolah offline saat semester 2. Hatiku senang sekali karena akan bertemu teman dan guru baru. Saat hari itu tiba aku menggunakan seragam, tas, sepatu, dan peralatan belajar yang baru. Namun tidak 100% siswa masuk sekolah, kami dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah absen 1-18 dan sesi kedua absen 19-36. Walaupun begitu setidaknya kami bisa bertemu secara langsung tanpa perantara layar. Tiba-tiba februariku menjadi rintih. Pengumuman untuk belajar daring terulang kembali. 

Aku berdecak sebal saat mendengar hal itu "ih apaan sih masa harus daring lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun