Mohon tunggu...
Mulia. S
Mulia. S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger // Writer

Membaca buku, menulis, atau mengeksplorasi bidang-bidang yang menarik seperti seni, sastra, atau ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Ayah dalam Senyap

27 Juni 2024   22:19 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay

Di pagi buta saat dunia masih terlelap,

Langkah kakimu menggema dalam sunyi,

Engkau pergi, tak kenal lelah,

Demi nafkah, demi harapan, demi masa depan kami.

Ayah, dalam setiap keringat yang jatuh,

Ada cinta yang tak terucap,

Ada doa yang tersimpan dalam diam,

Dan ada pengorbanan yang tak terbilang.

Kau bentangkan lengan, menjadi perisai,

Melawan badai hidup yang menghantam tanpa ampun,

Tak terlihat, namun terasa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun