Mohon tunggu...
Fakhriza Anwar
Fakhriza Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indonesia Butuh Lebih Banyak Ilmuwan Wanita Sebagai Role Model

17 Februari 2023   18:46 Diperbarui: 17 Februari 2023   18:52 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perempuan dan keinsinyuran seringkali dianggap tidak memiliki relevansi yang searah. Dilihat sebelah mata, tak jarang perempuan diragukan kredibilitas dan kapabilitasnya dikarenakan memiliki gender yang berbeda dibandingkan dengan satu jenis lainnya, laki-laki. 

Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah pemimpin-pemimpin luar biasa yang telah membawa perubahan dan kemajuan bangsa. Salah satunya adalah mendiang Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok yang berperan penting dalam sejarah modern Indonesia. 

Namun, terlepas dari banyaknya prestasi pemimpin besar seperti BJ Habibie, satu hal yang kurang dimiliki Indonesia adalah pemimpin perempuan yang mampu menginspirasi perubahan dengan caranya sendiri. Jika kita ditanya siapa insinyur Indonesia selain Habibie? Saya rasa sebagian besar dari kita tidak bisa menjawabnya.

Dalam bidang keinsinyuran sendiri, hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa adanya ketidaksetaraan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Dalam bidang yang membutuhkan ketelitian dan pemikiran logis, perempuan dianggap tidak memiliki kompetensi untuk berpikir kritis dan rasional. Mereka sering tidak terlihat, dan tidak memiliki tempat di tempat yang didominasi oleh laki-laki. 

Sebagai salah satu bidang yang memiliki sedikit sekali representasi perempuan, keinsinyuran dipandang sebagai bukan tempat yang aman bagi perempuan untuk berkarya. Padahal potensi sumber daya manusia yang kredibel tidak hanya terbatas pada gender laki-laki saja.

Padahal, ada banyak ilmuwan wanita berbakat di Indonesia yang bisa menjadi panutan bagi wanita muda di seluruh negeri. Seperti Dr. Sri Fatmawati, seorang dokter yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan kesehatan di Indonesia yang dikenal secara Internasional.  

Lain lagi dengan Moorissa Tjokro, salah satu Insinyur yang menjadi kebanggaan di perusahaan mobil hemat energi, Tesla. Kita juga punya  Dr. Wiratni Budhijanto, dosen di Departemen Teknik Kimia FT UGM yang termasuk bagian dari 39 most powerful female engineers 2018.

Wanita-wanita ini, dan banyak wanita lain seperti mereka, menjadi contoh dari hal-hal hebat yang dapat dicapai ketika wanita diberi kesempatan untuk mengejar impian dan hasrat mereka. 

Dengan menyoroti pencapaian mereka dan membagikan kisah mereka, kita dapat menginspirasi ilmuwan perempuan generasi berikutnya dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Lingkungan dalam keinsinyuran sendiri menafsirkan dan memukul rata bahwa perempuan adalah makhluk yang berpikir menggunakan rasa, bukan logika. Padahal, hal ini sendiri tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Selama bertahun-tahun, ada kepercayaan bahwa pria secara inheren lebih cerdas daripada wanita. Keyakinan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stereotip gender, ekspektasi budaya, dan bias sejarah.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepercayaan ini tidak berdasar. Padahal, tidak ada perbedaan kecerdasan yang signifikan antara pria dan wanita. Beberapa penelitian telah mengeksplorasi pertanyaan apakah ada perbedaan bawaan dalam tingkat kecerdasan antara pria dan wanita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun