Mohon tunggu...
012_sulistiya
012_sulistiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعَى

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

7 Kiat Tampil Beda

28 April 2021   15:18 Diperbarui: 28 April 2021   15:20 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sosial saat ini, kamu harus mencoba Tampil Beda untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa kamu adalah pribadi yang berkualitas. Dengan kata lain, kamu berusaha mengubah pola pikir menjadi lebih maju dan berkarakter sehingga keberadaanmu bisa diterima oleh lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, dengan pola pikir tampil beda kamu bisa dengan mudah mencapai apa yang kamu inginkan. Berikut adalah 7 Kiat Tampil Beda.


1. Peka yang diikuti dengan melayani
Dalam hal ini, kamu harus peka terhadap hal-hal disekitarmu dan berusaha melayani dengan ikhlas tanpa rasa angkuh dan berfikir bahwa saya lebih pintar, saya  lebih kaya, saya lebih tua, saya lebih cantik atau tampan, serta ke-saya-an yang lainnya. Contoh kecil dari poin ini adalah ketika kamu hendak memasuki atau keluar dari sebuah ruangan dan kamu membuka pintu, pada saatyang sama ada seseorang dibelakangmu yang juga ingin membuka pintu. Maka bukanlah merupakan kesalahan jika kamu tetap berdiri untuk membukakan dan menahan pintu  serta diringi senyuman ramah kepada orang dibelakangmu. Memang bukanlah tugasmu untuk membukakan pintu bagi orang yang tidak dikenal, namun hal itu akan membuat kamu merasa lebih rendah hati dan orang yang kamu bukakan pintu akan menerima perlakuanmu bahkan mungkin melakukan hal yang sama kepada orang lain. Selain itu banyak sekali contoh dari peka, diantaranya adalah menyingkirkan ranting atau sesuatu yang menghalangi lalu lintas serta dapat membahayakan seseorang, mematikan lampu saat kita menemukan ruangan dengan keadaan lampu menyala di siang hari, dan membantu siapapun yang membutuhkan bantuan.


2. Ikhlas dan menghargai
Kepekaan yang sudah tertanam dalam diri kamu harus disertai ke ikhlasan dan tasa saling menghargai. Membantu siapapun dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan. Ketika kamu sudah mampu untuk melayani dengan ikhlas, secara langsung kamu akan memiliki rasa saling menghargai dan kamu akan membantu tanpa memilih siapa yang harus dibantu dan hati mu akan cepat tanggap dalam menghadapi masalah di sekitarmu. Berusahalah selalu katakan dua kalimat ini didalam hatimu, pertama ;"Dia lebih tua dariku, maka dia lebih dulu taat daripada aku" kedua, "Dia lebih muda dariku, maka dosa ku lebih banyak darinya". Dengan menanamkan pikiran tersebut, kamu bisa lebih ikhlas dalam membantu dan bisa lebih menghargai semua hal yang ada disekitar kamu.


3. Kontrol diri dan sikap
Saat emosi tidak stabil, seringkali seseorang kehilangan kendali atas dirinya dan bahkan melakukan hal yang merugikan. Untuk menjadi tampil beda, kamu harus mampu mengontrol diri dari amarah dan berusaha untuk tidak bersikap yang merugikan bagi dirimu maupun orang lain. Saat seseorang kehilangan kontrol atas dirinya, dia sangat berpotensi untuk melakukan hal diluar akal sehat dan bahkan melakukan tindakan kriminal. Saat emosi tidak lagi terbendung dan keadaan tidak terkendali, mulailah mengingat kebaikan demi kebaikan yang telah dilakukan olehmu, dan katakan pada kebaikan tersebut "Pantaskah kalian aku kotori dengan amarahku?". Jika kamu merasa bahwa kebaikan tidak lagi menjadi pertimbangan mu untuk mengendalikan diri, katakanlah kalimat ini pada dirimu "Kesalahan ku terlalu banyak, namun aku punya pilihan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama". Dengan kalimat tersebut, mungkin kamu bisa mengendalikan diri dan berusaha tetap tenang dengan kondisi apapun.


4. 3 Kalimat Ir. Soekarno
"Gunakan matamu untuk melihat dan ambil kekuatan dari apa yang kamu lihat"
"Gunakan telingamu untuk mendengar dan ambil kekuatan dari apa yang kamu dengar"
"Gunakan hatimu untuk merasakan dan ambil kekuatan dari apa yang kamu rasa"
Dengan tiga kalimat ini, kamu bisa lebih selektif dan selalu mengambil pelajaran dari  apa yang terjadi kepadamu dan lingkungan sekitar.


5. Jaga image
Kamu perlu menyembunyikan sifatmu yang sebenarnya, terlebih kepada orang yang baru saja kamu kenal. Dalam hal ini bukan berarti kamu berbohong dan menyembunyikan kebenaran akan dirimu, melainkan menjaga jarak dan memberi batasan atas apa yang perlu diketahui dan diberitahu ketika kamu berintraksi dengan seseorang. Kamu perlahan dapat menunjukkan sifat aslimu jika kamu sudah benar-benar percaya kepada orang tersebut dan kamu sudah benar-benar mengenalnya.


6. Not the song but the singer
Kalimat "Not the song but the singer" mengartikan bahwa kamu akan mampu menerima dan mencintai sebuah lagu karena kamu menyukai penyanyi nya. Dengan kamu menyukai penyanyi nya, kamu akan mempercayai kemampuan nya dan menyukai apapun yang ia nyanyikan. Maksud dari poin ini adalah kamu mengambil ilmu dari seseorang yang menguasai bidang tersebut. Ada sebuah ungkapan yang berbunyi "Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakan" dengan kalimat tersebut kamu bisa lebih menghargai ilmu yang disampaikan selagi ilmu itu dapat memberikan manfaat. Namun dalam poin ini kamu juga perlu melihat siapa yang menyampaikan agar ilmu yang kamu dapatkan bisa dipertanggung jawabkan dan bisa lebih dipercayai kebenarannya. Jika kamu mendapatkan ilmu sains dari ahli bahasa, mungkin kamu akan meragukan yang ia sampaikan dan bertanya tanya akan  kebenarannya. Bukan tidak mungkin jika ahli bahasa menguasai sains, namun ilmu yang disampaikan perlu pertanggung jawaban dan sumber terpercaya  bukan?, dan pertanggung jawaban tersebut sangat mungkin membutuhkanseseorang yang ahli dalam bidangnya.


7. Harus punya mata maling

Seperti yang kita ketahui, maling biasanya selalu waspada saat melakukan aksinya. Dia akan memantau keadaan sekitar dengan jeli dan menunggu kesempatan yang tepat untuk melakukan aksinya. Selain waspada dia juga mampu menangkap dengan baik maksud dari pembicaraan serta menemukan celah-celah yang bisa dimanfaatkan. Dia akan dengan teliti dan terstruktur menentukan waktu dan tempat yang tepat serta membawa peralatan yang menunjang keberhasilannya. Maksud dari poin ini bukan berarti kamu harus menjadi maling untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, melainkan kamu harus memiliki serangkaian persiapan yang terstruktur layaknya seorang maling untuk mencapai tujuan, baik dalam segi mental maupun finansial. Selain persiapan mental dan finansial, kamu harus memikirkan management risiko dari apa yang kamu lakukan dan mampu mengambil manfaat dari setiap keadaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun