Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Otak Petinggi NU dan PKB Blank Gegara Uang 1 Trilliun

22 Mei 2017   19:41 Diperbarui: 22 Mei 2017   19:55 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sebagai orang biasa, yang memiliki kerabat dan keluarga yang sebagian NU (mungkin asal gak mau disebut Muhammadiyah), saya sampai sekarang masih penasaran dan heran, serta mempertanyakan, kemana larinya (atau akunting independen) uang 1 Trilyun yang berbunyi hibah, yang dulu pernah disumbang bos Lion Air ke PKB khususnya, NU umumnya. 

 Uang 1 trilyun itu bukan uang yang sedikit, jika dibandingkan dengan kasus lagi heboh nasional, sama dengan 45% dana total korupsi pembuatan E-KTP.

 Sesuai judul, bagaimana mungkin di tahun 2014? Partai PKB yang notabene pendirinya Gusdur, bisa berkoalisi dengan PDIP. Kita tahu betapa marahnya alm. Gusdur ke PDIP, karena ditendang olah partai berlambang banteng tersebut demi mensukseskan Megawati menjadi presiden RI. Di era 2009 sampai akhir hayatnya, alm. Gusdur masih bersikap tidak menyukai Megawati dan PDIP. 

 Kemudian, sebagai partai yang secara global pendukungnya muslim, sungguh aneh jika PKB gabung dukung Ahok. Namun akhirnya nyaho juga, kelihatannya warga NU Jakarta yang dulu milih PKB di Pilkada Legislatif 2014, melihat angka quickcount, kayaknya kagak satu pun milih Ahok. 

 Sebuah cerita anekdot penjelasan judul di atas; 

 Ada sebuah organisasi atau kelompok, sebutnya bernama A. Organisasi A ini bergerak di bidang kemanusiaan. Dana operasional dikumpulkan dari anggotanya. Tidak ada 1 rupiah pun dana dari luar. Kekompakan terjadi antar anggota, karena mereka susah sama-sama, senang pun bersama. 

 Kemudian suatu hari datang bantuan dari seorang pengusaha dengan alasan hibah, memberi organisasi tersebut sebuah mobil. Katanya untuk operasional. 

 Waktu pun berjalan, gara-gara mobil itu kebersamaan organisasi tersebut pecah. 

 Wakil ketua organisasi 1 dan 2, saling curhat, berkasak-kusuk, "mentang-mentang ketua, mobil hibah dipakai beliau terus."

 Suatu hari salah satu wakil ketua meminjam itu mobil. Sang ketua marah. Berujar, kemaren saya yang isi bensin penuh, aduh si anu yang makei. 

 Kemudian adalah salah satu anggota mau pinjam, digunakan kondangan, namun tidak dibolehin, karena itu mobil hanya untuk operasional organisai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun