Mohon tunggu...
Gilang Nanda Dwiputra
Gilang Nanda Dwiputra Mohon Tunggu... Lainnya - Everything will be OK//

Say Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Elemen-elemen dan Metode yang Dibutuhkan dalam Menilai Kinerja Karyawan

28 November 2021   10:37 Diperbarui: 28 November 2021   10:45 4589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik yang biasa digunakan dalam manajemen untuk meningkatkan kinerja adalah dengan melakukan penilaian. Penilaian kinerja dalam Bahasa Inggris disebut dengan Performance Appraisal yang berati suatu kajian secara sistematis terhadap kinerja pegawai berkaitan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.  

Penilaian kinerja digunakan oleh organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja dari seorang individu dan yang menjadi indikator nilai dalam penilaian kinerja adalah kontribusi karyawan terhadap organisasi selama periode waktu tertentu.

Di zaman modern sekarang ini, penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi manajemen yang digunakan dalam menjelaskan standar dan target kinerja serta memotivasi kinerja individu. Penilaian kinerja dapat dijadikan dasar bagi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pelatihan, gaji, promosi, pemberhentian, dan hal-hal lain berkaitan dengan kondisi kepegawaian.

Setiap organisasi memiliki cara yang berbeda dalam mengevaluasi atau menilai kinerja karyawannya. Didalam organisasi yang kecil, evaluasi mungkin bersifat informal. Sedangkan di organisasi yang besar, evaluasi dapat menjadi hal yang sangat sistematis dimana dilakukan penilaian secara formal terhadap kinerja dari manajerial, teknis, penjualan, dan lain-lain.

Elemen-elemen Penilaian Kinerja

Source : Pixabay
Source : Pixabay

Elemen-elemen penilaian kinerja menurut Werther & Davis (1996) adalah :

Dalam penilaian kinerja tentu membutuhkan standar yang jelas untuk dijadikan tolak ukur terhadap kinerja yang akan dinilai. Standar yang dibuat pun harus berkaitan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai.

Ada empat unsur yang sebaiknya diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja, yaitu validity, agreement, realism, dan objective.

  1. Validity yaitu standar penilaian kinerja yang ditetapkan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai.
  2. Agreement yaitu standar penilaian kinerja harus dapat disetujui dan dapat diterima oleh seluruh pegawai.
  3. Realism yaitu standar penilaian kinerja yang ditetapkan harus bersifat realistis, artinya dapat dicapai oleh pegawai dan sesuai dengan kemampuan mereka.
  4. Objective yaitu standar penilaian kinerja harus bersifat objektif yang artinya mampu mencerminkan keadaan sebenarnya tanpa adanya penambahan atau pengurangan.
  • Kriteria Manajemen Kinerja

Elemen kedua yaitu mengenai kriteria manajemen kinerja. Kriteria-kriteria ini dapat diukur berdasarkan unsur seperti perilaku dan etika masing-masing karyawan, keterampilan pribadi karyawan, dan tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu juga, kriteria manajemen kinerja dapat dilihat melalui dimensi-dimensi lain, seperti :

  1. Kegunaan fungsional
  2. Validity
  3. Bersifat empiris
  4. Sensitivitas kriteria
  5. Sistematika kriteria
  6. Kelayakan hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun