Mohon tunggu...
Nurianti
Nurianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Coba dan terus mencoba Jika lelah, istrahatlah kemudian bangkit kembali keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepuasan Belajar dalam Sistem Pembelajaran Daring akibat Covid-19

15 Oktober 2021   08:44 Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:44 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik via lpmplampung.kemdikbud.go.id/

Covid-19 yang bermula di Kota Wuhan, China telah merambat hampir di seluruh negara di Dunia. Indonesia pun termasuk dalam daftar negara tersebut dan juga tergolong negara dengan zona merah.

Berawal dari datangnya salah seorang pekerja/TKI pada tahun 2020 yang kemudian menginfeksi ke beberapa orang hingga banyaknya orang yang terjangkit virus tersebut.

Akibat yang ditimbulkan dari adanya virus ini sangat banyak dan dari berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Pada awal tahun 2020 virus ini tidak disikapi secara serius oleh masyarakat Indonesia sampai akhirnya banyak menjatuhkan korban jiwa mulai dari yang kritis hingga berakibat fatal yakni meninggal dunia. Oleh karena semakin banyaknya memakan korban maka pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa work from home, social distancing.

Oleh karena kebijakan tersebut, pada akhir bulan Maret 2020 mulailah kebijakan itu dijalankan dan pada awal bulan Maret seluruh sekolah  dan kampus di Indonesia terpaksa ditutup, seluruh Siswa dan mahasiswa dipulangkan ke rumah masing-masing dan menerapkan pembelajaran online atau dikenal dengan daring.

Pada awalnya kebijakan tersebut sangat membuat para pelajar kecewa, dan banyak ketakutan yang di alami. Seperti kurang memahami pelajaran, kurangnya akses dalam mendapatkan materi (media perpustakaan), jaringan, paket internet, tidak bisa berkomunikasi secara efektif dengan para pendidik (guru atau dosen), dan masih banyak ketakutan lainnya.

Masalah -masalah di atas berakibat pada menurunnya kualitas pelajaran dari para siswa khususnya mahasiswa. Mereka menjadi malas, menganggap enteng pelajaran, hingga berpengaruh pada kualifikasi nilai yang diperoleh. Memang, dalam menempuh pendidikan bukanlah nilai yang menjadi patokan akan tetapi kalau nilai menurun (buruk) dikarenakan kemalasan dalam pembelajaran daring, sangat tidak wajar. Selain itu, juga ada beberapa anak yang nilainya menurun walaupun mereka sudah mengikuti pembelajaran daring dengan serius tetapi seperti yang sudah disampaikan tadi karena beberapa masalah yang dialami. Oleh karena demikian, banyak anak dan juga para pendidik yang tidak puas dengan sistem Daring.

Seiring berjalannya waktu, para pelajar merasa sudah terbiasa dan bahkan nyaman dengan belajar online.
Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan beberapa alasan berikut.
1. Pakaian
    Dengan sistem Daring para pelajar tidak pusing memikirkan pakaian yang akan dikenakan ketika proses belajar. Dan mereka juga          tidak perlu memakai baju baju yang resmi.  


2. Santai
     Ketika pelajaran berlangsung mereka dapat mengikuti pelajaran dengan santai seperti belajar sambil berbaring di tempat tidur,              tidak memakai pakaian yang sopan, sambil bermain gadget, sambil makan, dan lain-lain.


3. Tidak banyak mengeluarkan uang
     Salah satu aspek yang sangat diperlukan oleh para pelajar khusus mereka yang merantau ialah finansialnya untuk memenuhi                  kebutuhan sendiri dan kebutuhan sekolah. Tetapi ketika Daring mereka tidak mengeluarkan uang yang banyak untik berbagai hal          tetapi lebih ke menguras uang untuk membeli paket internet.

4. Plagiasi
     Oleh karena santainya dan menganggap enteng pelajaran daring maka hampir kebanyakan para pelajar dalam mengerjakan tugas         yang diberikan ialah dengan cara copy paste baik dari internet maupun dari jawaban teman. Tidak hanya dalam tugas akan tetapi           ketika melaksanakan UTS maupun UAS mereka juga mengcopy jawaban dari internet.

Salah satu dari alasan di atas, yang paling memberikan pengaruh buruh adalah plagiasi. Kenapa? Karena dengan melakukan plagiasi akan memberikan dampak yang tidak baik pada para pelajar sebab tidak benar benar bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Sehingga ketika mereka mendapatkan penilaian yang bagus dari hasil plagiasi tersebut maka mereka akan terus menerus melakukan hal yang sama.

Nilai yang bagus dari hasil plagiasi tersebut memberikan kepuasan tersendiri pada mereka. Dan dengan bangganya menunjukkan nilai bagus tersebut ke teman - temannya, orang tua, dan keluarga. 

Dapat dikatakan bahwa kepuasan yang diperoleh dengan cara itu tidaklah benar. Dan yang perlu ditekankan adalah Kepuasan bukan hanya dari hasil, tetapi juga dari proses. Maka dari itu, jangan melakukan sesuatu hanya pada iming-iming hasil tetapi lihatlah pada proses. Dan janganlah bangga dari apa yang kamu peroleh dari yang bukan benar-benar pekerjaan dan usahamu sendiri.

NB: Berproses memanglah melelahkan tetapi dengan benar-benar menjalankan proses dengan baik dan jujur maka bagaimanapun hasilnya tetap saja akan memberikan kepuasan tersendiri.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang demikian...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun