Mohon tunggu...
Nurianti
Nurianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Coba dan terus mencoba Jika lelah, istrahatlah kemudian bangkit kembali keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cabang Ilmu Pengetahuan Dalam Industri dan Organisasi

21 September 2021   05:42 Diperbarui: 21 September 2021   06:04 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://satujam.com/

Yana, seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dia sering kali melakukan penelitian di berbagai perusahaan dan pada suatu hari dia tertarik untuk meneliti suatu usaha, sebut saja inisial kali yaa hehehe...tapi mending nggak usahlah deh biar pada kepo gitchuu...Oke yups kita lanjut, jadi dia pernah dengar bahwa di unit usaha tersebut sering kali mendapat kritikan baik itu karna dia sering memecat karyawan, trus karyawannya mengundurkan diri dan blab bla bla..... Singkat cerita setelah si Yana meneliti ternyata eh ternyata pemimpinnya bersikap anarkis ke karyawannya, setiap apa yang dia bilang harus dilakukan, dia nggak pernah salah, dan yang bikin enggak betah itu karena beliau itu bersikap I don't care gitu. Bayangin nggak sih kalau kamu ada diposisi para karyawan itu huhuhu....

"Oleh karena kita seorang pemimpin, bukan berarti kita harus bersikap seenaknya, lihatlah ke bawah kemudian renungilah sehingga tercipta rasa peduli".

Setelah membaca cerita tersebut, sudahkah tergambar apa hal yang sangat penting dipelajari tetapi sering diabaikan padahal itu bermanfaat? Apa yaaa... Sambil memikirkan jawabannya, yuk simak penjelasan dibawah ini

Dalam dunia Industri dan organisasi, kita akan dihadapkan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Meskipun beda tetapi merupakan satu kesatuan karena berada di tempat kerja yang sama. Oleh karena itu, kita perlu memahami, mempelajari, serta membaca bagaimana tingkah laku, keadaan, dan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, singkatnya kita memerlukan bekal ilmu psikologi. Jadi, ilmu tentang jiwa (psikologi) itu tidak hanya diperlukan bagi para pengajar untuk memahami para siswanya, tetapi juga dalam industri dan organisasi ilmu tersebut dibutuhkan. Seperti yang dijelaskan oleh Ade Heryana Dalam menjalankan interaksi sosial di tempat kerja, akan timbul masalah-masalah psikis, disamping masalah-masalah lainnya (fisik, ekonomi, budaya, dsb). Masalah-masalah psikis di tempat kerja dipelajari dengan cabang ilmu psikologi yang disebut Psikologi Industri

Kenapa diperlukan? karena dengan ilmu tersebut akan mempermudah kita untuk memahami karakter atau perilaku para karyawan, pegawai, maupun serikat buruh baik yang mereka tampakkan ataupun tidak. Bahasa kerennya sih supaya kita peka akan semua yang ada disekitar kita.  Jangan kayak dia (doi) walau dikasi  kode tetap aja nggak peka heheheh.

Penerapan Ilmu Psikologi dalam Industri dan Organisasi

Bagaimana sih penerapan ilmu psikologi dalam dunia kerja? Simple sekali teman-teman, kita dapat melihatnya dilingkungan/organisasi sekitar kita, dan sadar tidaknya kita juga pun mengalaminya. Contoh, ketika kita dalam keadaan bahagia, maka akan terlihat dari gestur dan mimik wajah dan saat dalam situasi tersebut semua pekerjaan akan mudah kita selesaikan. Misalnya lagi saat kita diterima disuatu organisasi, seorang manajernya menjanjikan gaji yang besar, lingkungan kerja yang memadai, dll. Dengan janji tersebut kita merasa sangat senang dan bersemangat untuk melaksanakan tugas, akan tetapi dipertengahan jalan apa yang sudah dijanjikan pelan-pelan diingkari. Nah, akibat dari itu timbullah rasa kecewa yang tercermin dari kinerja menurun, sering absen, dan bahkan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Dan masih banyak contoh lainnya.

 Pentingkah Psikologi dalam Industri dan Organisasi?

Ilmu Psikology Industri dan Organisasi sangatlah penting bagi kita yang hendak ingin memasuki maupun yang sudah masuk dalam dunia kerja, seperti yang tertera pada contoh di atas. Dan dengan ilmu itu kita akan mengetahui apasajakah yang ditekankan dalam sebuah industri.  Menurut Aamodt (2010), beberapa bidang  utama kajian industri menurut:

  • Pendekatan psikologi Personalia (Personnel Psychology), pendekatan ini berbicara tentang cara menganalisa jabatan, perekrutan pegawai/karyawan, proses penyeleksian, penentuan gaji, upah, pesangon, serta pengontrolan kualitas kerja karyawan
  • Pendekatan Psikologi Organisasi (Organizational Psychology), melalui pendekatan ini kita akan berbicara terkait cara memahami tenaga kerja melalui apa yang mereka tampakkan ataupun tidak., mempermudah dan mempercepat langkah kita untuk menemukan sebuah solusi atas problema/konflik yang terjadi. Juga memberikan pemahaman tentang bagaimana memotivasi tenaga kerja, memenuhi kepuasan kerja, kepemimpinan, proses komunikasi antara atasan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, dan lain-lain.

Nah berbicara  tentang konflik,

Menurut Budiono (1995: 161) bahwa konflik dalam sebuah industri atau organisasi dapat diselesaikan dengan melakukan perundingan. Sedangkan menurut ketentuan dalam Undang-undang No.2 Tahun 2004, perselihan dapat diselesaikan melalui prosedur-prosedur. Apa saja Prosedurnya?

  1. Biparti, yakni suatu tata cara meperundingkan suatu konflik yang terjadi diantara dua belah pihak, misalnya antara seorang pengusaha dengan para pekerjanya dalam hal pemberhentian kerja (PHK), ketidakadilan dalam pemenuhan Hak, dan masalah kepentingan.
  2. Konsiliasi dan Arbitrase ; Perselisihan yang diselesaikan dengan cara konsiliasi terdiri dari tiga jenis, seperti pada cara biparti yaitu masalah PHK, masalah hak, masalah kepentingan, dan sebagainya. Sedangkan persoalan yang diselesaikan dengan cara Arbitrase mencakup 2 hal sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 bagian ke-15 Undang-undang No.2 Tahun 2004 yaitu perselisihan antara serikat buruk/serikat pekerja dalam suatu organisasi.
  3. Mediasi; Cara yang ini dilakukan pada perselisihan jenis PHK, kepentingan, dan Hak.
  4. Pengadilan Hubungan Industrial; Apabila telah dilakukan konsiliasi dan mediasi namun perselisihan belum menemukan titik penyelesaian, maka langkah terakhir adalah pihak-pihak yang berselisih tersebut memasukkan gugatan kepada pengadilan hubungan industrial.

Perlu diketahui dan diingatkan bahwa dalam suatu organsasi memiliki 2 tipe tenaga kerja, ada yang berani mengambil resiko (risk taker), dan ada yang tidak (risk averse). Ketika 2 tipe ini digabungkan apa yang akan terjadi? dan apakah mereka dapat digabungkan? dapat kita pahami salah satunya dengan ilmu ini. 

  • Pendekatan Human Factors, yaitu pendekatan yang berkaitan dengan upaya untuk membuat pekerjaan menjadi mudah. Seperti K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), kenyamanan baik dalam ruangan maupun dilapangan.

Demikian pembahasannya manteman, gimanaaa udah ketemukah jawaban dari pertanyaan tadi? saya harap sih udah hehehe

Pepatah mengatakan "sedia payung sebelum hujan",

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun