Mohon tunggu...
Lionel Messi
Lionel Messi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pengamat tingkah laku binatang di indonesia dan pengamat lain2 | http://berita-kompas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Farah Quinn, John Kei, dan FPI Tawuran; Indonesia Bingung

20 Februari 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24 3003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita renungkan dalam2, jika dada fara quinn menonjol dalam sebuah acara masak memasak di televisi apakah kemudian berdampak atua minimal ada kaitanya dengan beberapa kasus kejahatan yang terjadi di indonesia, misalnya kasus korupsi para pejabat, tawuran antar pelajar, pembunuhan berantai, pemerkosaan, perampokan, penipuan, seks bebas, kebringasan FPI, kebrutalan jonh kei, konflik antar suku atau tawuran antar suporter sepak bola. Mari, ya mari, sekali lagi mari fikirkan apakah dada farah quinn yang aduhai itu menyebabkan indonesia terpuruk seperti sekarang ini.

Mari, kita fikirkan. Karena ini perlu, sebab, beberapa waktu belakangan negara indonesia di pusingkan oleh beberapa warga negaranya yang lebai. Betapa tidak lebai, ketika melihaat sebuah acara komedi di televisi yang mempertontonkan adegan banting membanting kemudin gusar takut kemudian anak2nya di rumah ikut2an membanting, kemudian lataah lapor ke KPI. Juga ketika sebuah acara sulap yng mempertontonkan kreatifitas mengolah acara sulap mejadi acara semacam modus copet mencopet kemudian protes takut kemudian anaknya di rumah ikut2an mencopet.

Yang tidak kalah lebai tadi sore saya baca berita di kompasiana, seorang warga negara indonesia melaporkn sebuah acara masak memasak di televisi yang mana pembawa acaranya bernama farah quinn mempertontonkan belahan dadanya yang agak terubuka dilaporkan juga ke KPI. Alasanya ngawur dan tidak jelas, yakni, bagaimna kalau makanan yang sedang di masak terkena bulu ketek. Ini kan ngawur. Mungkin jika alasannya begini, takut anak saya di rumah yang berumur 6 tahun kembali minta netek sama mama nya setelah melihat dada farah quinn. Ini agak masuk akal, karena alasan sama dengan warga negara lebai lainya, yakni mengatasnamakan kekhawatiran terhadap anak2.

Lucunya, KPI patuh2 aja sama surat warga negara indonesia yang lebai begini. Tapi ya okelah, mungkin KPI juga termasuk kedalam golongan orang2 lebai. Yang jadi pertanyaan sekarang, apa sih maunya orang2 lebai begini. Arah hidupnya itu sebenrnya mau kemana.

Jika kemudin mereka takut anak2nya ikut2an membating setelah menonton acara banting membanting, kok kesannya anak mereka itu seperti robot tolol yang tidak punya kecerdasan, yang sedemikian gampang terdoktrin sebuah tayangan televisi hingga kemudian ketika di sekolah atau taman kanak2, itu teman2, guru2, sama meja belajar habis di bantingi sama si anak tolol tadi, ketika ditanya, ada apa denganmu nak? Jawabnya, saya habis nonton TV.. 3x, dengan nada lempang khas robot. Jika di tanya lagi, lho memangnya kamu tidak di kasih filter sama orang tua kamu? Jawbnya, orang tua saya juga tolol..3x.

Jika kemudian mereka takut anak2nya jadi pencopet setelah menontoh acara hiburan yang mempertunjukan adegan copet mencopet, kok kesanya anak2 indonesia itu berada di bawah garis kemiskinan semua, yang merasa harus segera mempraktekan adegan pencopetan tersebut karena sudah 7 minggu tidak makan.

Jika kemudian mereka takut, bulu ketek farah quinn jatuh kemakanan, mungkin sebaiknya tidak perlu khwatir karena pihak televisi sudah memverifikasi bahwa farah quinn sudah cukur bulu keteknya tadi pagi. Atau jika alasanya kembali harus klise, dada farah quinn bahaya di tonton anak2, mungkin perlu di pertanykn secara jelas sejelas2nya, bahanya di mana, apakah lantas anak2 mereka jadi terangsang, sekarang memang anak mereka umur berapa? 5 tahun, mustahil terangsang! 17 tahun, totonan mereka bukan lagi sekelas dada farah quinn yang tampak sepertiga itu, melainkan ariel vs luna maya yan full bugil tanpa sensor. Jadi sekarang alasan kekhawatiran mereka ini yang paling masuk akal apa hingga sedemikian fobia terhadap dada farah quinn??apa? Apa? Apa?

sampai sekarang negara indonesia masih bingung menghadapi paradigma berifikir warga negaranya yang lebai begini. Celakanya, warga negara yang model begini ini bukanya minoritas tapi mayoritas.

Mungkin perlu disampaikan pada warga negara lebai begini, bahwa ini jaman abad 21. teknologi sudah sedemikian mengglobal, teknologi sudah mencengkram erat setiap detak nafas penduduk bumi ini. Jika masih berfikir ortodok bahwa teknologi dan segala isinya itu berbahaya terhadap anak mereka mungkin ada baiknya itu anak disimpan aja di loteng, masukan kerangkeng baja, ikat tangan sama kakinya, tutup matanya sama kain hitam, supaya tidak nonton tv, tidak internetan, tidak bergaul, maka pure itu anak akan berhati dan fikiran suci tanpa terkontaminasi tontonan apa2.

Karena sekali lagi ini abad 21, abad teknologi. Seberapapun anda fobia terhadap teknologi, dan seberapapun anda tidak terima dengan dampak negatif teknlogi, toh teknologi tetap berhasil menjelajah menyusupi setiap sendi kahidupan anda. Jika di satu sisi anda protes pada KPI tentang dada farah quinn yang terbuka sedikit, di lain sisi anda harus tahu, anak anda malah sudah bermain2 dengan dada pacarnya di sebuah bilik warnet sambil nonton situs xxx. Jadi persolan hidupp di abad 21 ini bukan pada televisi yang memertotonkan dada farah quinn, melainkan jauh lebih penting yakni teknologi itu sendiri telah sampai ke depan hidung anak2 anda sekalian dengan selamat sentosa. So yang di butuhkan adalah kecerdasan anda memasng filter di kepala anak2 sekalian supaya anak anda tidak jadi robot tolol.

Ibarat di kehidupan nyata, anak2 anda sedang menyeberang jalur gaza, jangan lantas anda nasehati anak2 anda untuk melempari itu pasukan israel dengan ketapel supaya selamat, atau anda koar2 menuntut PBB lucuti senjata israel, maka ini percuma, mereka terlalu banyak dan kuat. Yang paling bijak ya ajarkan anak anda berjalan di jalan lurus dan benar supaya terlindung dari serangan rudal2 israel hingga sampai selamat di ujung jalan siratal mustaqim.

Oke ya. Jangan lebai!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun