Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Progres Pembangunan Infrastruktur di Kaltim

18 April 2017   18:29 Diperbarui: 18 April 2017   18:33 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Progres Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda. (Foto Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur di Provinsi Kalimantan Timur guna mendorong peningkatan investasi. Dengan APBN Rp 2,23 triliun Kementerian PUPR memberi prioritas peningkatan konektivitas, ketahanan air dan pangan, perumahan rakyat dan permukiman di provinsi ini.

Dari rilis yang dikeluarkan Kementerian PUPR Selasa, 18 April 2017, disebutkan, salah satu infrastruktur prioritas untuk mendukung konektivitas yakni pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer bernilai investasi Rp 9,97 triliun. Pembangunan yang dilakukan PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda itu ditargetkan beroperasi keseluruhan pada 2019. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 12,82 persen sedangkan proses pembebasan lahan telah mencapai 85,49 persen.

Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT. Jasa Marga Balikpapan.

Untuk Seksi 1 (Balikpapan KM 13 – Samboja) sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar untuk pembangunan Jembatan Manggar. Seksi tersebut ditargetkan selesai pada 2017 atau dua tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), saat ini progres fisik telah mencapai 53,8 persen sedangkan progres pembebasan lahannya mencapai 95,16 persen.

Sedangkan untuk seksi 5 (Bandara Sepinggan – Balikpapan KM 13) sepanjang 11,09 km, anggarannya sebesar Rp 848,55 miliar ditargetkan selesai pada 2018, saat ini progres fisiknya telah mencapai 3,6 persen dan pembebasan lahan telah mencapai 60,80 persen. “Saat ini progresnya sudah cukup baik, mudah-mudah bisa berjalan lancar dan bisa beroperasi pada 2018,” kata Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR.

Sedangkan progres seksi lainnya yang dikerjakan oleh BUJT, yaitu seksi 2 (Samboja – Muara Jawa), seksi 3 (Muara Jawa – Palaran) dan seksi 4 (Palaran-Samarinda) dengan total panjang 66,23 km, rata-rata progres lahannya adalah 81,29 persen dan progres fisik 1,89 persen.

Selain aspek konektivitas di Kaltim, Kementerian PUPR juga melaksanakan program prioritas di bidang Sumber Daya Air (SDA) yakni mendukungketahanan pangan, melalui pembangunan dua bendungan yakni Marangkayu dan Teritip.

Bendungan Marangkayu di Kutai Kertanegara yang ditargetkan rampung 2017 rencananya memiliki volume tampungan sebesar 12,37 juta m3 dengan luas genangan 455 hektar yang memiliki manfaat untuk irigasi seluas 4.500 Ha, air baku 0,45 m3/detik, berpotensi sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 1,35 MW dan mereduksi banjir 0,73 m3/detik. Biaya konstruksinya berasal dari APBN Rp 63,04 miliar yang digunakan untuk pekerjaan spillway dan APBD sebesar Rp 288,57 miliar untuk pekerjaan tubuh bendungan.

Bendungan Marangkayu di Kutai Kertanegara (Foto: Kementerian PUPR)
Bendungan Marangkayu di Kutai Kertanegara (Foto: Kementerian PUPR)
Sedangkan Bendungan Teritip yang juga rampung tahun ini,menghabiskan dana mencapai Rp 262 miliar dalam pembangunannya. Bendungan Teritip berdaya tampung 2,43 juta m3 dengan luas genangan mencapai 94,80 hektar. Bendungan tersebut nantinya memiliki manfaat sebagai air baku sebanyak 260  liter/detik.

Di sektor perumahan, pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp 54,83 miliar dengan peruntukan bagi program padat karya sebesar Rp 46,25 miliar yang terdiri dari pemberdayaan rumah swadaya sebesar Rp 37,5 miliar mencakup 2.500 unit rumah yang tersebar di 8 kabupaten, serta penyediaan rumah khusus sebanyak 50 unit di kota Bontang.

Sedangkan untuk program reguler yaitu sebesar Rp 8,58 miliar terdiri dari penyediaan rumah susun yaitu pembangunan rusun sebanyak 230 unit dan pemeliharaan rumah susun di tiga lokasi di Kota Balikpapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun