Mohon tunggu...
zuni shofiyana
zuni shofiyana Mohon Tunggu... -

smart education

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sehat Mental

12 Maret 2014   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diskusi kali ini psikologi klinis membahas tentang sehat mental, sedikit yang bisa saya tulis untuk teman-teman mengenai sehat mental.

Terdapat beberapa keadaan mental yang secara khusus perlu mendapat perhatian, yaitu “sehat mental”, “mental tak sehat”, dan “sakit mental”. Sehat mental secara umum dapat diartikan sebagai kondisi mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan kerja/profesi, maupun sisi kehidupan lainnya. Orang yang disebut memiliki mental tidak sehat ialah orang yang meskipun secara potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan dan usaha untuk mengaktualisasikan potensinya secara optimal. Sementara orang yang disebut sakit mental adalah orang yang secara mental memiliki berbagai macam unsure yang saling bertentangan, dan dengan demikian, sering merusak atau menghambat, sehingga perilakunya tidak menentu.

Beberapa definisi dan pengertian sehat mental dapat dikemukakan pada kesempatan ini sebagai berikut:

1.Word Federation For Mental Health, pada tahun 1948 dalam konvensinya di London mengemukakan bahwa sehat mental adalah suatu kondisi yang optimal pada aspek intelektual, yaitu siap untuk digunakan, dan aspek emosional yang cukup mantap atau stabil, sehingga perilakunya tidak mudah tergoncang oleh situasi yang berubah di lingkungannya, tidak sekedar bebas atau tidak adanya gangguan kejiwaan, sepanjang tidak mengganggu lingkungannya.

2.Karl Menninger, seorang psikiater, mendefinisikan sehat mental sebagai penyesuaian manusia terhadapa lingkungannya dan orang-orang lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang optimal. Tidak sekedar efisiensi atau sekedar kegembiraan atau ketaatan atas untuk memelihara watak, intelegensi yang siap untuk digunakan, perilaku yang dipertimbangkan secara sosial, dan posisi yang bahagia.

3.HB. English, seorang psikolog, menyatakan sehat mental sebagai keadaan yang secara relative menetap di mana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik, memiliki semangat hidup yang tinggi dan terpelihara, dan berusaha untuk mencapai aktualisasi diri atau realisasi yang opyimal. Hal ini merupakan keadaan yang positif dan bukan sekedar tidak adanya gangguan mental.

4.W.W. Boehm, seorang pekerja sosial menyatakan bahwa sehat mental adalah kondisi dan taraf pemfungsian sosial yang diterima secara sosial dan memberikan kebahagiaan secara pribadi.

5.Coeman dan Broen, Jr. menyatakan ada enam sifat seorang yang sehat mental, sebagai berikut:

üSikap terhadap diri sendiri yang positif (positive attitude toward self), seperti menekankan pada penerimaan diri, identitas diri yang adekuat, penghargaan yang realistic terhadap kelebihan dan kekurangan orang lain.

üPersepsi atas realitas (perception of reality), yaitu suatu pandangan realistic atas diri sendiri dan dunia, orang, serta benda-benda yang nyata ada di lingkungannya.

üKeutuhan (integration), yaitu kesatuan dari kepribadian, bebas dari ketidak mampuan menghadapi konflik dalam diri (inner conflict), dan toleransi yang baik terhadap stress.

üKompetensi, ialah adanya perkembangan kompetensi, baik fisik, intelektual,emosional, dan sosial untuk menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Kompetensi mengandung pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang sesuai dan memadai.

üOtonomi, ialah keyakinan diri, rasa tanggung jawab, dan pengaturan diri yang akurat, bersama-sama dengan kemandirian yang mewadai menyangkut pengaruh sosial.

üPertumbuhan dan aktualisasi diri, ialah menekankan pada kecenderungan terhadap kematangan yang meningkat, perkembangan potensialitas, dan kepuasan sebagai pribadi.

6.Killander, pada tahun 1957 mengidentikkan orang yang mentalnya sehat dengan apa yang disebutnya sebagai individu yang norma. Mereka adalah orang0orang yang memperlihatkan diri memiliki kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, senang atau nyaman hidup bersama orang lain, dan memiiki filsafat atau pegangan hidup pada saat ia mengaami komplikasi kehidupan sehari-hari sebagai gangguan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun