Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Mulai Buka di Pinggir Jalan, Starbucks Bersaing dengan Gerai Kopi Lokal?

15 Mei 2019   16:10 Diperbarui: 8 Juli 2019   20:07 6507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Starbucks Buah Batu, sumber: serbabandung.com

Siapa yang tidak mengenal Starbucks? Gerai kopi asal Amerika ini sudah menjadi rantai jaringan gerai kopi premium terbesar di dunia. Starbucks diminati oleh pecinta kopi tidak hanya di Jakarta, tapi juga dikota besar di Indonesia lainnya. Gerai yang sudah dibuka di Indonesia sejak 2002 ini kini telah memiliki 326 gerai per september 2018 (wikipedia). 

Banyaknya gerai yang tersedia semakin membesarkan nama Starbucks di Indonesia, merk asal Amerika ini memiliki fans yang sangat setia di Indonesia yang membuat MAP Boga Adiperkasa sebagai pemegang merk di Indonesia terus semakin giat membuka gerai disaat di negara asalnya justru Starbucks setidaknya diperkirakan menutup 150 gerainya tahun 2019. 

Pencapaian yang terus bertumbuh menjadi salah satu alasan gerai kopi asal Amerika ini membuka banyak gerai lagi di Indonesia (kontan.co.id). Kebutuhan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi kopi dan gaya hidup menjadi alasan utama mengapa Starbucks kian tumbuh subur di Indonesia. 

Gerai kopi di Indonesia tidak hanya digunakan untuk menikmati secangkir kopi semata tapi gerai kopi pun dimanfaatkan menjadi tempat untuk bekerja, bersosialisasi ataupun hangout. 

Dari gerai kopi yang berkonsep tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu hingga gerai kopi drive-thru yang dikhususkan untuk konsumen yang hanya ingin membeli kopi tanpa berlama-lama di gerai tersebut. 

Sebagai negara keempat penghasil kopi terbesar di dunia sudah sepantasnya kopi Indonesia menjadi raja di negaranya sendiri. Bermacam kopi bisa di dapatkan di Indonesia, hampir diseluruh wilayah Indonesia memiliki ragam kopinya sendiri. Tak heran bila gerai kopi lokal pun berjamuran dimana-mana karena mudahnya mendapatkan akses suplai kopi.

Memiliki citra eksklusif menjadikan Starbucks sebuah gerai kopi elit yang di mana konsumennya adalah kalangan menengah ke atas. Mereka tidak hanya ingin menikmati secangir kopi tapi juga mendapatkan sebuah prestisius dari secangkir kopi ditangannya, ditambah lokasinya yang berada dikawasan pusat perbelanjaan elit dengan harga yang relatif tinggi dari gerai kopi lokal memposisikan Starbucks lebih diatas dibanding gerai kopi lokal. 

Namun saat ini Starbucks sudah mulai berada di lokasi-lokasi yang bisa dikatakan bukan daerah elit, seperti ada di Jatiwarna Pondok Gede dan Pondok Bambu Jakarta Timur. Dan uniknya Starbucks kini tidak lagi berada di dalam pusat perbelanjaan, tapi kedua gerai tersebut terletak di tepi jalan. Apakah strategi Starbucks kini mulai mendekati konsumen? 

Marketing Mix, sumber: marketingmix.co.uk
Marketing Mix, sumber: marketingmix.co.uk

Dalam teori Marketing mix kita mengenal dengan istilah 4P's (Product, Price, Place, Promotion). Salah satu P dalam 4P's ini adalah Place atau lokasi, place merupakan strategi yang harus dilakukan pebisnis dalam menentukan lokasi strategis yang tepat dekat dengan target pasarnya, selain lokasi, Place pun berbicara mengenai strategi distribusi yang dilakukan oleh seorang pebisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun