Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mentari Terbit di Timur dan Terbenam di Barat

7 April 2019   14:13 Diperbarui: 7 April 2019   15:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Percaturan politik antara Timur dan Barat telah berlangsung sejak ribuan abad yang lalu. Perang pengaruh dan kekuasaan telah bergelora sejak peradaban Romawi dan Persia unjuk gigi. Pasang surut dan tarik ulur wilayah kekuasaan telah berabad-abad mereka gencarkan. Hingga Persia berhasil menguasai banyak wilayah Romawi, dan dengan perputaran zaman Romawi pun kembali berhasil menguasai banyak wilayah Persia.

Begitulah dua peradaban ini beradu kekuatan militer. Keduanya adalah peradaban dengan khazanah dan corak masing-masing. Persia adalah bangsa atau peradaban yang berdiri atas dasar spiritualitas agama.

Bangsa ini menganut agama Zoroaster, disamping memiliki filsafatnya sendiri. Sedangkan Romawi lebih dikenal dengan bangsa otot, memiliki kekuatan fisik yang kuat dan suka berperang. Khazanah keyakinan mereka adalah mitos atau mitologi Yunani.

Kaum cendikiawan mereka adalah para filosof Athena. Sehingga corak mereka lebih condong pada rasionalitas. Maka pertempuran bukan saja tentang siapa yang kuat, namun lebih dalamnya adalah pertempuran antara dua peradaban dengan corak bertentangan, Romawi yang rasionalis dan Persia yang spiritualis.

Kenapa Romawi lebih dikenal dengan rasionalis, sebab sejak munculnya filosof Athena terkhusus pasca mmunculnya 3 bapak filsafat, Socrates, Plato, dan Aristotales, yang berhasil mendobrak akal masyarakat Yunani Kuno hingga lunturlah kepercayaan masyarakatnya terhadap mitos-mitos yang ada. Aliran filsafat mereka mengajak masyarakat Yunani Kuno untuk lebih reflektif dan memikirkan hakikat dirinya sebagai manusia.

Segala yang tidak masuk akal didobrak oleh 3 filosof ini, walau nyawa Socrates hilang oleh kemauan besarnya untuk menginsyafkan masyarakat Athena sebab ia dituduh telah meracuni pikiran-pikiran anak muda. Barulah ratusan tahun kemudian masyarakat Yunani mengenal agama. St. Paul adalah orang pertama yang memperkenalkan agama pada masyarakat Yunani.

St. Paul memperkenalkan agama Nasrani kepada masyarakat Yunani yang sangat jauh dari nilai-nilai agama atau spiritualitas. Seolah kehadiran St. Paul bak oase di tengah sahara, melepaskan dahaga kekeringan batin Yunani yang gersang dari nilai-nilai spiritual.

Lalu di sebelah Timur, kita temukan manusia-manusia yang damai dan tenang, sebab Timur adalah tempat terbitnya berbagai agama, Islam, Buddha, Kong Hu-Cu, Yahudi, Nasrani, dan Zoroaster. Masyarakatnya sudah terkenal religius dan dekat dengan nilai-nilai spiritualitas.

Memang Timur seperti Persia dan Cina memiliki filsafat sendiri, namun corak filsafat Timur lebih dekat kepada reflekstif batin dan akhlak atau moralitas, senada dengan masyarakatnya yang agamis, atau mungkin perpaduan antara agama dan filsafatnya yang mengarah pada batin. Dan bahkan hingga kini agama-agama tersebut masih berakar kuat pada sebagian tempatnya.

Seperti Buddha di India, Kong Hu-Cu sempat dianut oleh hampir seluruh dataran Cina, Yahudi, Nasrani dan Islam yang penganutnya sudah tersebar dimana-mana, namun tetap Yarussalem menjadi tempat bersejarah bagi tiga agama ini, disamping Islam memiliki kota suci lain, Makkah dan Madinah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun