Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku di Dalam Sana

27 Agustus 2017   21:38 Diperbarui: 10 September 2017   08:43 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini dari teman saya, Anisa Nafilah. Terimakasih ya, Naf...

Tadi langitnya biru
Tapi dengan cepat,
Sekarang berubah menjadi kelabu

Tadi langitnya biru amat bersahabat
Tapi sekarang berubah menjadi kelabu dan pekat

Tapi bagaimana dengan hatimu?
Apakah biru,
Atau buram dan kelabu?

Atau mungkin,
Seperti abu
Yang dibawa pergi angin kencang
Dan kemudian, disuatu tempat, jatuh berhamburan

Apa yang ada dalam benakmu,
Aku tidak tahu
Ada tidaknya aku meski sedikit

Apa yang ada dalam hatimu
Aku tidak tahu
Pernah tidaknya aku menetap dalam sana
Menduduki singgasana berharga, milikmu sendiri

Apa yang ada dalam pikirmu,
Aku tidak tahu
Pernah tidaknya aku melintas
Meski sedetik saja

Meski itu tentang rasa bencimu padaku,
Meski itu tentang betapa tidak sukanya kamu padaku,
Setidaknya aku akan menjadi tenang.

Karena di dalam sana,
Sedetik pikiranmu, pernah aku miliki.
Meskipun itu adalah rasa benci.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun