Mohon tunggu...
Zayd Hussain
Zayd Hussain Mohon Tunggu... Administrasi - Menghindari kesesatan logika.

Senantiasa berusaha menikmati kopi seduhan istri. Bekerja untuk melunasi hutang. Mencari jalan pulang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Menjadi Manusia

21 Maret 2017   09:13 Diperbarui: 21 Maret 2017   09:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengayuh Gazelle tua pemberian Bapak. Menyusuri lika-liku jalanan Mantan Ibu Kota berbekal sisa-sisa tenaga yang ada. Demi satu tujuan yang tak pasti, mencari penjual nasi yang masih buka di tengah rintik hujan malam hari. Aduhai kiranya istri menyetok mie instan, saya pasti sedang menikmati hangatnya kuah kari di rumah saat ini.

Begitulah manusia, sering mengeluh, senantiasa merasa kurang. Ah, ada apa dengan manusia?

Sifat dan sikap baik selalu dilekatkan dengan istilah manusiawi. Segala perhatian kita terhadap sesama disebut dengan istilah kemanusiaan. Lantas bagaimana dengan segala kekurangan yang ada pada manusia?

Nabi shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ

“Setiap manusia itu banyak berbuat salah.”

Kekurangan tersebut menuntut kita untuk banyak-banyak bertobat kepada Allah. Makanya, dalam lanjutan hadits di atas, Rasulullah bersabda,

وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

“Sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang banyak bertobat.” (HR. at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Abu Musa, Abdullah bin Qais Al Asy ’ari radhiyallahu 'anhu menyampaikan sabda beliau shallallahu 'alaih wasalam yang artinya,“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima taubat seseorang yang berbuat kesalahan kala siang hari. Allah pun membentangkan tangan-Nya pada waktu siang hari untuk menerima taubat seseorang yang berbuat kesalahan kala malam hari, hingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya (arah barat).” (HR. Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun