Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bilik Usang dan Ruang Kenangan

12 September 2019   18:24 Diperbarui: 12 September 2019   18:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Di kepalaku ada ruang kecil. menempel di serat ingatan yang menyempil. Biasanya kusebut bilik usang, terkadang bertukar nama menjadi ruang kenangan. Tergantung apa yang bertamu di situ.

Seperti pagi tadi. senyummu bertandang di bilik usang, berkisah tentang beberapa rayuan yang ingin kau ulang. Tentang bening embun dan kabut pagi, yang acapkali kuhadirkan dari larik-lari puisi.

Pun, siang tadi. tawamu mengetuk pintu ruang kenangan. Mengulang cerita tentang perjuangan, saat aku mengejar kupu-kupu dan temui kegagalan. Atau, saat aku berpura sibuk memetik butiran bening yang berjatuhan, di gerai legam rambutmu ketika hujan.

Namun tidak senja ini. airmata tak datang membasuh bilik usang atau membasahi ruang kenangan. Ia berdiam di sudut mataku. Menemani sepi yang menelisik ragam peristiwa tentangmu. Terdiam sepertiku, menyapa dulu.

Curup, 12.09.2019
Zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun