Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hanyut di Arus Lupa

28 Juni 2019   20:01 Diperbarui: 28 Juni 2019   20:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

seekor kupu-kupu bersenandung serenade di ujung senja. menemani kelopak melati yang layu tak berdaya. air mata bergulir di tubir senja. melukis sketsa jiwa. kau, aku dan hampa.

angin pun tak sempat memberi tanda legato juga coda. ketika nada memeluk simbol refrain berita duka. kau menimang puing-puing cerita, di antara bias jingga yang tersisa. aku menimba keliaran kata, yang terhanyut di arus lupa.

seekor kupu-kupu tanpa sayap ditemukan mati, terbujur kaku memeluk kelopak melati. senja tergeletak tanpa suara di pintu malam, menyapa gulita menghapus berita dan cerita buram. tanpa kata kau terdiam, dalam diam kusimpan luka terdalam.

angin tak pernah lagi menabur bunyi. bersembunyi dalam harmoni suci di kesunyian hari. kau sesapi kesepian abadi, di antara rahasia-rahasia hati. dan aku siasati kepergian mimpi yang mungkin kembali.

Curup, 28.06.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun