Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Semesta Kata-kata, Doa Terganti Berita

24 April 2019   17:12 Diperbarui: 24 April 2019   17:32 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

di lubuk kata-kata, makna terjerat pusaran cara. lenyapkan setiap tanda-tanda, dipaksa menyerah terseret arus logika. sementara jiwa-jiwa fana terpasung riak-riak asa, tak lagi sembunyi dalam keteduhan berpayung kelambu rasa.

pikuk kata, bak pelatuk peluru-peluru nyasar, laksana sekawanan burung nasar. tak henti berburu bangkai berbingkai gusar.

di muara kata-kata, duka terdiam dibelenggu luka-luka. senyapkan setiap harap dan pinta, berpijak pasrah tertutup kaca-kaca jendela. sementara di ruang-ruang pustaka, bergelantungan cerita lama. tanpa cahaya bahtera arungi samudera, tanpa nahkoda.

lamur kata, bak jamur-jamur di tumpukan jerami, seperti benalu di patahan jati. menakar kehidupan pada kematian dini.

di lubuk kata-kata, memulai cerita. di muara kata-kata, menuai derita. di semesta kata-kata, doa terganti berita.

Curup, 23.04.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun