Mohon tunggu...
Zainal Abidin
Zainal Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Anies-Sandi, Pancasila Perkokoh Persaudaraan

22 Maret 2017   16:39 Diperbarui: 22 Maret 2017   16:50 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat debat kandidat program acara Rosi dan Kandidat Pemimpin yang di selenggarakan Kompas TV Jakarta di Djakarta Theater Ballroom, Jakarta, Kamis (15/12/2016). || kompas.com

Jakarta termasuk kota yang dihuni oleh berbagai masyarakat dari berbagai daerah, yang berbeda akan budaya, agama, ras, adat istiadat, sehingga dengan perbedaan yang ada sangat mudah untuk di adu domba. Tetapi dengan perbedaan yang ada, jika kita mampu mengelola dengan baik, akan menjadikan satu kekuatan yang solid dan kokoh.

Sehingga jalan untuk memperbaiki dan memperkokohnya yaitu dengan cara kembali kepada “Pancasila”. Menurut Anies-Sandi, pancasila akan mencapai puncaknya saat keadilan sosial dirasakan seluruh rakyat. Sehingga jika jika kita mencermati dan memahami pancasila sebagai ideologi bangsa selalu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka tidak akan ada penindasan dan kekerasan.

Dengan kita menghilangkan hak tempat tinggal rakyat di tanah air sendiri dengan memaksa rakyat menyewa rumah susun tanpa jaminan hak milik dan ancaman diusir jika tak mampu membayar adalah bentuk yang sama saja melakukan penindasan kepada masyarakat kecil, dan itu sangat melenceng dari pancasila.

Padahal Pancasila adalah sistem yang relevan untuk dijadikan pedoman dalam setiap penyusunan kebijakan-kebijakan, karena lebih medahulukan asas musyawarah, sehingga tercipta keadilan bagi semuanya.

Apabila menelaah lebih dalam terhadap kondisi Jakarta hari ini, kita akan memperoleh gambaran betapa kondisi sekarang sangat parah dan bahkan hampir dikatakan tidak layak di bilang Jakarta sebagai Ibu Kota.

Lihat saja pada akhir 2016, tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta kembali meningkat menjadi 6,12 persen, setelah sebelumnya pada Februari 2016 bisa ditekan menjadi 5,76 persen. Selajutnya jumlah total peristiwa kriminal menonjol di wilayah hukum Polda Metro meliputi tujuh jenis dimana jumlah sebanyak 6.267 kasus, sementara tahun 2014 sebanyak 5.985 kasus. Dan berbagai masalah lain juga semakin parah.

Tidak bisa dibayangkan, ternyata semakin lama Jakarta kondisinya semakin lebih parah, pergantian pemimpin hanya semakin menambah masalah, bukan semakin baik. Anies-Sandi melihat berbagai persoalan-persoalan yang terjadi di Jakarta, karena belum adanya pemimpin yang punya semangat bersama untuk membangun Jakarta yang lebih baik. Selanjutnya kurangnya pemahaman, kecerdasan dalam melihat persoalan yang ada, sehingga masalah yang ada tidak kunjung selesai.

Sudah saatnya masyarakat kita harus berfikir secara kritis siapa yang mampu dan layak untuk mengemban kebijakan, sehingga kebijakan yang ada bisa sesuai  dengan pancasila, dalam menyongsong jakarta yang lebih cerah dan lebih maju.

Anies-Sandi selaku calon Gubernur DKI, memiliki kometmen yang besar ketika nantinya terpilih menjadi Gubernur DKI, maka semua kebijakan yang ada harus bersumber dari nilai-nilai ruh Pancasila. sehingga kebijakan yang ada bisa memberikan efek yang lebih baik bagi kesejahteraan warga Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sehingga Anies-Sandi dengan niatan dan keinginan sungguh-sungguh akan mengabdi kepada warga Jakarta dan, agar Jakarta layak sebagai Ibu Kota  dan Jakarta menjadi contoh dari daerah lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun