Mohon tunggu...
zainal abidin
zainal abidin Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa yang terus berusaha menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istimewanya Seorang Uje (Ustadz Jeffri Al-Buchori)

4 Mei 2013   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:07 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Subhanallah, sejak awal wafatnya seorang Ustadz yang lebih dikenal dengan nama Uje ini atau sering juga di panggil dengan sebutan Ustadz gaul, umat islam terus berbondong-bondong berziarah dan mengirimkan doa untuk beliau dan keluarga yang ditinggalkan. Luar biasanya para peziarah tidak hanya berasal dari sekitar daerah rumah beliau saja, namun juga berasal dari luar daerah dan luar kota bahkan ada juga peziarah yang berasal dari luar negeri, begitu istimewanya usatadz yang satu ini dimata para jamaahnya dan juga dimata umat islam serta dimata seluruh masyarakat indonesia.

Tak dipungkiri ketika berita wafatnya beliau tersebar, banyak para sahabat beliau yang tak mempercayainya, berita ini membuat shock banyak orang, tak hanya umat muslim yang bersedih dan merasa kehilangan atas berpulangnya beliau, bangsa Indonesia pun begitu merasa terpukul dengan kepulangannya yang bisa dibilangan sangat mendadak itu. Hal itupun saya rasakan, bahkan setiap saya melihat atau mendengar berita wafatnya beliau, saya merasa bersedih bahkan sering meneteskan air mata. Apalagi dengan keluarga dan juga para sahabat beliau.

Perjalanan seorang Ustadz Jefri sangat berliku hingga beliau dikenal sebagai dai kondang yang memiliki ciri khas sendiri yang mampu merangkul kaum muda dalam dakwahnya. Begitu luar biasanya metode dakwah yang di terapkan beliau sehingga dakwah yang di sampaikan mampu menyentuh hati para jamaahnya. Pergaulan Uje tidak hanya pada ruang lingkup pergaulan dengan para ustadz saja, namun beliau bisa masuk ke semua kalangan baik dari kalangan pejabat, artis, masyarakat biasa dan lain sebagainya sehingga beliau di kenal sebagai Ustadz gaul, bisa dibilang beliau mampu mengubah paradigma masyarakat terhadap ustadz dengan metodenya sendiri.

Metode dakwah yang diterapkan oleh beliau amatlah beragam, dari mulai berdakwah dengan menggunakan tata bahasa yang biasa di gunakan oleh anak-anak muda ketika beliau berdakwah di depan kaula muda, menggunakan bahasa berintelektualitas ketika berdakwah di depan para pejabat, menggunakan bahasa sederhana ketika berdakwah didepan umum agar mudah dimengerti dan di pahami, itulah salah satu metode-metode yang beliau terapkan dalam dakwahnya, Sehingga beliau begitu dicintai oleh seluruh masyarakat.

Di hari kedelapan setelah wafatnya beliau, makam dan rumah beliau masih ramai dikunjungi oleh seluruh masyarakat untuk ikut mengirimkan doa agar seluruh amal perbuatan beliau diterima disisi ALLAH SWT. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan kesabaran. Begitu fenomenalnya, para peziarah yang datang tidaklah sedikit bahkan makam beliau menjadi tempat ziarah favorit yang selalu penuh dengan para peziarah yang terus berdatangan setiap harinya.

Begitu luar biasanya beliau, sehingga acara tahlil yang di selengarakan di rumah beliau di tayangkan di salah satu stasiun televisi sebagai bentuk penghormatan kepada beliau dan mengenang masa-masa indah yang beliau tebarkan dalam hidupnya. Begitu banyak jamaah yang datang untuk ikut tahlil di kediaman beliau, sehingga banyak pula jamaah yang tidak mendapatkan tempat dan mereka rela ikut tahlil di halaman depan kediaman beliau.

Kenangan-kenangan indah yang beliau tebarkan dalam hidupnya meninggalkan kerinduan bagi keluarga, para sahabat, dan juga seluruh masyarakat akan kehadiran beliau. Namun, meski jasad beliau telah tiada tetapi semangat dan dakwah beliau tetap ada dalam hati seluruh masyarakat Indonesia.

Sebelum wafat, beliau sedang membangun sebuah pesantren di daerah cikeas Bogor yang hingga saat ini masih belum rampung pengerjaannya. menurut keterangan dari keluarga beliau, mungkin pesantren ini sudah rampung pengerajaannya jika beliau menerima bantuan dari para donatur yang ingin membantu pembangunannya namun beliau menolaknya karena beliau ingin membangun pesantren tersebut dengan usahanya sendiri, tanpa mau meminta bantuan kepada orang lain dalam arti lain mungkin beliau tidak ingin menyulitkan orang lain.

Namun ketika beliau wafat, banyak para sahabat yang ingin meneruskan pembangunan pesantrennya demi mewujudkan perjuangan beliau. Salah satunya adalah Ustadz Yusuf Mansur, ustadz Yusuf Mansur berencana melanjutkan pembangunan pesantren tersebut. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat Insya ALLAH bisa terlaksana, amin.

Sebelum wafat, beliau menitipkan peci dan juga cincin yang biasa digunakan untuk berdakwah kepada Ustadz Soleh Mahmoed yang biasa di kenal dengan sebutan Ustadz Solmed dimana nama ini pun diperkenalkan oleh Uje sendiri kepada khalayak, ketika beliau menitipkan peci dan juga cincin kepada sahabatnya yang satu ini, seolah beliau sudah tahu bahwa beliau akan pergi untuk selamanya, sehingga membuat Ustadz Solmed meneteskan air mata dan berkata “ente mau kemana kiayi” ujar Ustadz Solmed, dan Uje pun menjawab “kemana aja deh terserah Allah”. Begitu banyak pesan yang beliau tinggalkan sebelum wafat.

Ustadz H.M. Jeffri Al-Buchori merupakan salah satu peneladan Rosulallah Nabi Muhammad SAW yang baik, saya rasa beliau berhasil meneladani sifat-sifat Rasulallah SAW dengan baik, semoga kita semua juga mampu menjadi peneladan Rasulallah SAW yang baik, sehingga kita selalu mendapat syafaat dan keridhoan dari ALLAH SWT. amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun