Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memanjakan Mata di Camps Bay

4 Desember 2018   00:10 Diperbarui: 4 Desember 2018   02:44 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi, 2 Desember 2018, pukul 09.00 waktu Cape Town, saya baru saja menuntaskan beberapa urusan di tanah air, ketika teman Tomi Lebang mengetuk pintu kamar saya. Perasaaan saya baru saja kami tinggalkan restoran The Table Bay Hotel di lantai G, setelah sarapan yang tentu saja enak tapi belum akrab di leher.


"Kita akan jalan-jalan hari ini, Bos," kata Tomi setelah melongokkan kepalanya di pintu. "Jam sembilan supir hotel sudah standby di bawa. saya tunggu di lobbi yah!"

"Ok, saya nyusul 5 menit lagi. Saya Dhuha dulu," jawab saya.

"Sekarang boz, Rudi dan Arief sudah menunggu di bawah," ucapnya, menyebut dua orang teman kami.

"Iya!" Saya bergegas ganti baju.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dan,  pagi yang cerah kami meluncur membelah kota Cape Town menuju tempat-tempat yang indah, untuk sekadar foto-foto atau merekam lewat video Handphone.

Tak sampai setengah jam perjalanan, Mercy Vito yang kami kendarai menepi, di sebuah hamparan dimana kita  bebas mengedarkan pandang. Ada sebatang pohon. Pohon yang tumbuh agak rindang dengan daun-daun yang menjorok mengikuti tiupan arah angin. Nampak juga sebuah bangku agak panjang untuk bisa digunakan bergaya dalam sesi pengambilan foto.

Penulis sedang dijepret bule. (Dokpri)
Penulis sedang dijepret bule. (Dokpri)
Luar biasa pemandangan di pagi menjelang siang yang cerah ini. Saya mengedarkan pandangan dengan tetap fokus pada gimbal yang saya sedang pegang. Saya merekam setiap sudut, dari atas tebing di tepi jalan, seakan tak mau membiarkan sudut-sudut indah terlewatkan begitu saja.

Camps Bay nama kawasan ini. Kawasan pantai di sisi tebing yang banyak menyedot orang, apalagi pengunjung dari luar Afrika Selatan.

penjual Souvenir di kawasan Camps Bay
penjual Souvenir di kawasan Camps Bay
Jalan raya yang agak lebar dan halus beraspal hotmix yang dilalui menuju kawasan ini, sepertinya dibuat dengan mengiris dinding tebing. Di sisinya saya lihat banyak mobil mewah berjejer dan parkir. Saya bertanya pada supir Afrikan, "Mobilnya ada di atas parkir sementara rumahnya ada di bawah jalan, di sisi-sisi tebing yang sedang kita lewati ini." ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun