Mohon tunggu...
Zainal Abidin
Zainal Abidin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Menyukai segala apa yang disebut kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kewirausahaan dan Prakarya di Sekolah: Teori untuk Praktik

25 April 2013   14:55 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 17999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13668765031136427505

Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA, MA, dan SMK sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013. Pemberian materi ini, antara lain, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Kewirausahaan itu bukan belajar teori lalu diujikan. Justru, pendidikan kewirausahaan harus bisa nyata dialami siswa.

Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakanentrepreneuryang inovatif dan kreatif. Jika mencermati kompetensi inti dan dasar mata pelajaran prakarya dan pendidikan kewirausahaan Kurikulum 2013, pendidikan lebih ditekankan pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.

Menurut saya, prakarya memiliki pengertian ketrampilan, hasta karya, atau disebut juga kerajinan tangan, atau ketrampilan tangan. Sebenarnya mata pelajaran ketrampilan sudah lama ada dalam kurikulum dengan nama ketrampilan bebas dan ketrampilan terikat. Materi Prakarya sebenarnya tidak perlu terlalu mengacu pada buku panduan yang akan dikeluarkan Kemendikbud. Guru bisa memanfaatkan apa saja sebagai sumber materi belajar.

Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan juga menjadi peluang yang luas bagi sekolah untuk berinovasi dan berkreasi dengan meperhatikan sumber daya guru dan potensi lingkungan di sekitar sekolah (“muatan lokal”). Misalnya bagaimana dengan keberadaan guru TIK selama ini? Menurut saya bisa saja sekolah misalnya menentukan mata pelajaran Pendidikan Prakarya dan Kewirauhaan TIK. Dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya guru dan kondisi serta potensi lingkungan sekolah, saya membayangkan banyaknya variasi untuk mata pelajaran ini.

Sumberhttps://larrycuban.wordpress.com/2013/01/

Dalam Kurikulum 2013, dinyatakan bahwa Kompetensi Inti (KI) merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaianhard skillsdansoft skills. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan bagi saya dapat dikategorikan dalam dua bagian besar, sebagaihard skill-nya aalah prakarya dansoft skill-nya adalah kewirausahaan.

Bagaimana kewirausahaan di sekolah? Saya kira kewirausahaan di sekolah memberi bekal awal bagi siswa dalam praktek nyata berwirausaha. Labih berorientasi pada teori yang akan dipraktekkan nyata pada siswa.

Mari kita tinjau sekilas apa wirausaha itu? Wirausaha sama dengan wiraswasta. Pelopor di Indonesia adalah Suparman Sumahamijaya menekankan adaya peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk mengangkat bangsa dari kemiskinan. Istilah wiraswasta dihubungkan dengan istilahsaudagar, berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki pengertian, wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan dan berwatak agung;swa: sendiri, danstat: berdiri. Saudagar,sau: seribu dandagar: akal. Jadi artinya seribu akal. Dan seterusnya dan seterusnya.

Wirausaha untuk prakarya.Learning by doing. Untuk belajar mandiri. Untuk belajar memimpin. Untuk belajar menjadi khalifah di bumi. Semoga.

----

Bandar Lampung, 25 April 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun