Mohon tunggu...
Zahid Paningrome
Zahid Paningrome Mohon Tunggu... -

Creative Writer zahidpaningrome.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Kota

30 Juli 2017   18:39 Diperbarui: 30 Juli 2017   18:44 4611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota telah berhenti bernyanyi,

dicurinya tawa dari saku kanan ke saku kiri.
Tak ada lagi keriangan anak-anak kecil di taman-taman kota.

Taman sejuta kata, tempat orang-orang

merenungi hari-hari akhir sebelum kematiannya,

meninggalkan nasib pada lampu dan bangku-bangkunya.

Si bapak sibuk dengan cara lama,

mencari suara untuk naik takhta,

lupa membangun kota dan perdaban.

Kota kita telah kehilangan nyawa,

ditariknya bibir-bibir itu ke dalam

kubangan penuh intrik dan tawa sinis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun