Mohon tunggu...
Zaeni Boli
Zaeni Boli Mohon Tunggu... Guru - Seniman

Insya Allah Penyair

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nabi Palsu dalam Pertunjukan "Peer Gynts"

12 Juli 2019   08:14 Diperbarui: 12 Juli 2019   08:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nabi palsu dalam pertunjukan Peer Gynts

Oleh : Zaeni Boli 

 

Malam yang dingin di kota Larantuka ,tepatnya malam minggu tanggal 6 juli 2019 ,berlangsung pertunjukan kolaborasi antara seniman asia dengan seniman flores timur ,sebuah pertunjukan yang di sutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin (Teater Garasi)

Di mulai dari sajian musik dari sanggar seni Fanfare beserta tariannya membuka acara malam itu dengan musik khas trompet Fanfare lalu dilanjutkan nyanyian kemudian ditutup dengan tarian sajian yang berlangsung sekitar 15 menit. Setelah Fanfare tampil sanggar seni dari Solor Barat juga unjuk kebolehan suasana semakin asyik dan penonton begitu terhibur.

Masuk pada sajian utama pertunjukan kolaborasi Seniman Asia dengan Seniman Flores Timur, Sebelum masuk pada sajian utama  Kadis Pariwisata menyampaikan sambut berkenaan dengan kolaborasi seniman ini, lalu kemudian Bupati Flores Timur juga memberikan sekaligus membuka acara dalam sambutan Bupati Flores Timur mengatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan kawan kawan seniman lokal bisa banyak belajar dan kedepannya lebih percaya diri.

Peer Gynts di Larantuka adalah sebuah karya adaptasi dari Dramawan Norwegia Henrik Ibsen 1867 ,betapa silamnya karya ini ,kurang lebih dalam proses penggalian ide dalam satu kesempatan Yudi Ahmad Tajudin (Sutradara)  mengatakan bahwa karya Peer Gynts ini bicara tentang pergi dan pulang atau ada pulang dan ada pergi.

Pertunjukan yang apik yang ditampilkan adalah sesutau yang baru di kota Larantuka dimana seniman lokal terlibat aktif dalam karya kolaborasi ini garapan yang memenuhi standar sesuai dengan dramuturgi pertunjukan teater.

Awalnya kita diajak untuk melihat kenyataan pertunjukan yang sempurna dari seniman seniman profesional di bidangnya kita larut dalam penderitaan seorang ibu.Peer yang nakal dan ceroboh melalui petualangan yang tegang dan indah.

Setelah semua itu pada bagian akhir petunjukan kita masyarakat Flores Timur dibawa kepada kenyataan problem sosial yang ada di tengah tengah kita lewat teks teks yang di lontarkan para seniman lokal yang berucap lantang serta bersahut sahut kenyataan kopi, kopra, mente dan Nabi palsu.

Kenyataan yang membuat kita terbangun setelah bermimpi indah bahwa ada kenyataan yang juga menunggu untuk diselesaikan dengan kerja keras dan hati yang tulus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun