Mohon tunggu...
Ikhwanudin Yusuf
Ikhwanudin Yusuf Mohon Tunggu... Akuntan - Lion's Sin of Pride

Ekspektasi tanpa realisasi, keras kepala untuk kopi pake susu, pemikir sambil tidur, tidur sambil mikir, kritis tapi tanpa kata, Tax Officer, cinta seni..

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Endoweng Monde: The Lion Sin's of Pride, Lord Escanor

26 September 2017   19:28 Diperbarui: 26 September 2017   19:45 2896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reruntuhan kerajaan Camelot akan menjadi sebuah pertanda berakhirnya klaim manusia atas dunia yg sejak 3000thun ini mreka duduki scara berdampingan dan sebagai sejarah kelam dunia yg menimpa umat manusia yg sejatinya adalah clan terlemah diantara 5 clan lainnya. Cahaya bulan mulai meredup seiring terbenam kecantikannya, namun Meliodas masih terpasung dengan tangan kiri terputus dan setengah terjaga. "Meliodaaaasss", teriak Merlin dengan penuh luka disekujur kakinya. Dengan raut wajah yg tak seperti biasa, namun seperti seorang manusia seusia Barta.

Suasana sunyi senyaap selayaknya kuburan, ya medan perang itu kini menjadi sebuah kuburan dimana gowther yg terbagi menjadi 5 bagian dan diane tergeletak dengan mata hitam dan king yg hanya terdiam dgn tatapan kosong setelah melihat wanita yg disayanginya merenggang nyawa akibat tusukan pedang raksasa sang raja iblis.

Namun dari kesunyian itu masih terdengar suara puing2 bangunan yg hancur menghantam Ban yg terikat rantai didinding kerajaan dimana disana sinar mentari pagi menyingsing mulai menyilaukan matanya dan menyambut senyum tanda ancaman dari Ban, bebatuan merajamnya tampa ampun dan berhenti semenit pun, namun ia tetap tersenyum tanda hari pembalasan dimulai. "Kalian semua terlalu berdosa atas gangguan kalian slama aku masih terkurung, inikah takdir yg dituliskan untuk menghantui clan iblis? Ini kah yg dijanjikan? sekarang nikmatilah rasa sakit ini, nikmati betapa putus asanya kalian slama ini stelah bertemu dengan ajal kalian, tembuslah dosa kalian dengan tubuh dan perasaan kalian" ucap Sang Raja Iblis. 

"Kkkrrrrrsss, kkkkrrrsss, kkkkrrrsss" suara langkah kaki seseorang menghempas bebatuan dengan zirah besinya, dibawah sinar matahari pagi ia berjalan seorang diri, diatas mayat2 para ksatria suci tanpa sedikitpun memandang jejaknya.

"Wahai manusia lemah, tidakkah kau sadar dan lebih pintar, untuk memilih jalan yg lebih baik dari pada harus berjalan diatas mayat teman2 mu dan mendekati ku?" ucap raja iblis.

"Yg seharusnya bertanya adalah aku, tidakkah kau sadar dan lebih pintar untuk memilih tempat lain untuk berdiri ketimbang harus menghalangi jalan ku wahai makhluk rendahan?"

"Kau tidak seperti yg lain, siapa kau?"

"Namaku?"

.

.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun