Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benalu Cinta Mengusik Bahagia..

27 April 2013   19:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benalu cinta tumbuh bersemi

Di rumah kita

Biji itu terbawa burung

Saat kita terlena kicauannya

Tak tahu bila ia telah menaruh keburukkan

Di dahan-dahan kebahagian kita

Akar-akarnya telah menyusup

Bersama daun-daunnya yang kian hijau

_

Kini kita diantara benalu

Berbisik sudah tak mampu

Terhalang rindang cabang baru

Harus menjerit bila perlu

Agar kita bisa saling memahami rasa itu

_

Kicau-kicauan itu melenakan

Indahnya mendesir hati

Melenakan arti pentingnya berbagi

Lebih menurutkan kicauan pagi

Ketimbang menelusuri jejakhati

Tempat meruangnya cintasejati

Yang pernah kita miliki…

_

Benalu-benalu cinta tlah teranyam

Menutup rumah indah

Yang disana pernah ada kemesraan

Saling berbalas cerita

Mengukuhkan rasa di atas segalanya

Namun kini…….

Semua tlah teringkari

Kita lebih memilih sepi

Sambil menanti dahan itu patah sendiri….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun