Mohon tunggu...
yusuf basir
yusuf basir Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup Bahagia Dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pancasila sebagai Karakter Bangsa Indonesia

2 Agustus 2013   08:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:43 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya merasa ada sesuatu yang hilang dalam bangsa ini yakni nilai spiritualitas pancasila dalam tiap individu masyarakat. Dalam konteks fenomena global seperti saat ini, pancasila hanya dianggap sebagai hapalan dan tidak lagi diamalkan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Sri Sultan  Hamengku Buwono X , Pancasila tidak akan bisa membumi jika tetap hanya dijadikan mitos tanpa memiliki model praktis dalam memecahkan masalah hidup masyarakat. Oleh karena itu, Pancasila perlu dikembangkan sebagai metodologi hidup atau ideologi praktis.
“Sekarang ini tidak ada lagi lembaga yang menangani aplikasi Pancasila. Bahkan, di dalam pendidikan pun Pancasila bukan lagi menjadi pelajaran wajib. Jika Pancasila tidak lagi menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat, ya berarti secara sengaja atau tidak sengaja telah meminggirkan Pancasila sebagai ideologi negara,” tutur Sultan. (Kompas,01/06/2012)
Persoalan pancasila sebagai filosofi, ideologi, jiwa, dan pandangan hidup dianggap sudah selesai. Dan perlu kita ingat bahwa proses kelahirannya itu tidak sesingkat umur penerapannya. Sumber sebuah kata, diksi, kalimat yang tersusun sistematis dalam pancasila tidaklah lahir begitu saja, justru merupakan akibat dari perjuangan panjang  dan proses berpikir secara kontemplatif oleh para founding fathers. Maka dari itu kita sebagai bangsa indonesia sudah seharusnya mengapresiasi pancasila. bukan hanya dengan meperingati hari kelahirannya saja, namun lebih ke arah pengamalan nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang dikandung di dalamnya.
Dalam Kurikulum 2013 yang sudah disyahkan nampaknya akan mengembangkan karakter namun karena kita telah memiliki jatidiri bangsa, yang telah mengakar dari saripati kehidupan budaya bangsa kita yang terjajah oleh kolonialisme dan imperialisme 350 tahun kemudian bangkit dan menghenyahkan penjajah dari muka bumi ini ,Dirintis dan dimulai sejak 1908 dengan organisasi modern yang tumbuh dari pengaruh faham baru kemudian tahun 1928 dengan sumpah pemuda dengan kebulatan tekad untuk membangun dan mencapai kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Nilai nilai Pancasila pernah pernah ditanamkan pada bangsa Indonesiaberupa Pedoman Penghayatandan PengamalanPancasila yang ditangani oleh lembagatersendiri yaitu BP7.
Bagaimana kita kedepan bisa menanamkan nilai jatidiri Bangsa ini yangsudah mengakar di diri anak bangsa ini menjadi karakter bangsa kita dalam menghadapi bebagai fenomena kehidupan yang komplek ini. Pancasila sebagai karakter bangsa Indonesia ini akan mampu membentengi dirisekaligus yang dapat membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun