Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi Minggu | Hidup Hampa dan Sia-sia Tanpa Kesetiaan

13 Oktober 2019   16:07 Diperbarui: 13 Oktober 2019   16:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.u-tokyo.ac.jp/

I.

Kisah tentang Hachiko sangat luar biasa, dan telah menjadi sumber inspirasi yang mampu mengubah banyak orang menjadi lebih baik, lebih hebat, lebih berhasil dan lebih setia dalam menjalani panggilan hidup.

Hachiko menjadi simbol yang mampu menyelesaikan masalah mendasar dalam kehidupan setiap orang. Bahkan yang semula tidak memiliki harapan menjadi berpengharapan sungguh-sungguh. Yang semula tidak ada gairah hidup menjadi penuh semangat yang membara. Yang semula hidup tanpa tujuan memiliki visi dan jelas.

Anjing Hachiko telah mengajarkan manusia bahwa hidup yang penuh makna dan semangat hanya bisa dirasakan ketika hidup yang dijalani itu penuh dan dalam kesetiaan totalitas.

II.

Ada sebuah patung anjing di salah satu sudut di luar stasiun kereta api Shibuya di Tokyo yang bernama Hachiko. Karena kesetiaannya yang sangat luar biasa maka anjing jenis Akita bernama Hachiko ini sangat kenang. Betul, anjing Hachiko sangat sayang dan setia kepada sang tuan, pemilik anjing ini. Sang tuan ini terkenal karena seorang dosen di sebuah universitas yang selalu berangkat dan pulang bekerja melalui stasiun Shibuya ini setiap hari.

Dan anjing Hachiko sangat setia menemani sang tuan berjalan ke stasiun di pagi hari dan setia juga menjemput di sore hari saat sang dosen datang dengan kereta api.

Kisah memilukan dari anjing Hachiko dimulai ketika suatu hari sang tuang tidak kembali ke stasiun kereta api, karena sang dosen ini meninggal di ruang kerjanya.

Akan tetapi sang anjing Hachiko, sepanjang sisa hidupnya selama 9 tahun hingga anjing ini mati, selalu setia datang ke stasiun kereta api yang sama tepat dengan kedatangan kereta api di sore hari. Hari demi hari Hachiko dengan setia datang menunggu kedatangan sang tuan. Tidak peduli cuaca buruk atau baik, sang anjing datang menjemput tuannya yang tidak pernah akan kembali.

Walaupun akhirnya anjing Hachiko mati di tengah cuaca yang sangat dingin ketika dia sedang menanti kedatangan seorang dosen, sang tuan yang diyakini sebagai pemiliknya, tetapi Hachiko telah membawa dampak bagi banyak orang. Hachiko mengajarkan sebuah makna kehidupan yaitu pentingnya kesetiaan sebagai syarat sampai kepada tujuan akhir kehidupan itu.

III.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun