Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Makna Kebebasan Murni Seorang Ahok

24 Januari 2019   01:54 Diperbarui: 24 Januari 2019   08:12 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Instagram @basukibtp

Kalau tidak menuai "kehebohan" atau kontroversi, itu namanya bukan Ahok. Bayangkan saja, sejak awal sepak terjangnya didalam dunia politik selalu menuai kontroversi. Kehadirannya selalu menjadi sorotan, berita hangat. Sejak terjerat kasus penodaan agama, proses pengadilannya, bahkan selama berada di penjara, dan ketika dia mau bebas, nyaris menjadi topik yang selalu panas untuk diikuti.

Akhirnya Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019 setelah menjalani masa hukuman di penjara selama satu tahun dan delapan bulan serta lima belas hari dari penjara Mako Brimob Kelapa Dua. 

Tepat tanggal 9 Mei di 2017 mulai menjalani hukuman sebagai konsekuensi dari keputusan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ahok terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Sebuah tanya sederhana menjadi menarik untuk diajukan d iruang publik, yaitu sesungguhnya apa makna dari kebebasan Ahok dari penjara?

Dipastikan semua orang bisa memberikan jawaban untuk pertanyaan ini. Baik yang positif, negatif, atau bahkan jawaban yang kontroversialpun sangat mungkin muncul.

Menarik oleh karena sosok pribadi Ahok memang menarik. Hampir semua yang dimiliki dan dialami Ahok menarik untuk diuraikan. Bahkan menjadi referensi dalam dunia politik, sosial, keagamaan, kepemimpinan, pemerintahan dan birokrasi, dan bidang-bidang lainnya. 

Tidak bisa dimungkiri bahwa sosok Ahok menjadi inspirasi banyak orang, tidak saja di negeri ini, tetapi juga di dunia internasional.

Kebebasan Berpendapat

Salah satu indikator yang sangat mendasar bagi sebuah negeri yang merdeka adalah kebebasan dalam mengemukakan pendapatnya tanpa merasa terancam. Peristiwa yang dialami seorang Ahok akibat kesalahan fatal dalam berpendapat tentang agama, mengantarkan dia menjadi seorang pesakitan.

Namun kejadian ini telah menimbulkan ketakutan yang sangat besar dikalangan publik ketika mengemukan pendapatnya. Karena sangat mungkin menyinggung dan menista keyakinan dan kepercayaan tertentu. Walaupun sesungguhnya tidak bermaksud untuk itu.

Apabila publik merasa ketakutan untuk bebas berpendapat, lalu menjadi pertanyaan mendasar seberapa jauh negeri ini telah merdeka dalam bersuara dan mengemukakan pendapatnya didepan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun