Mohon tunggu...
Yudi Hartono
Yudi Hartono Mohon Tunggu... Perawat-Blogger | ydhartono.com -

Seorang perawat yang hobi dunia teknologi, dan suka menulis. Sangat ingin sekali memiliki kedai kopi agar bisa menyajikan kopi yang nikmat. Blog pribadi www.ydhartono.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ada yang Mau Minum Kopi dari Air Dingin?

18 Agustus 2017   00:06 Diperbarui: 8 September 2017   18:29 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sahabat pecinta kopi, saya akan berbagi cerita kopi karena saya adalah anak petani kopi. Sebagai anak petani kopi tentu saja saya tidak asing dengan dunia kopi, walaupun pengetahuan saya tentang kopi sangat minim. Walaupun sering bergelut dengan kopi belum tentu mengerti tentang kopi dengan baik. 

Untuk pecinta kopi sejati pasti sudah sangat ahli menilai cita rasa sebuah kopi, pecinta kopi biasanya sudah mencicipi berbagai macam kopi. selain itu mereka juga pasti tahu dimana kopi itu berasal, bagaimana proses penjemurannya, bagaimana karakter rasanya. 

Mereka pecinta kopi sangat memperhatikan kualitas kopi yang diminum. Sayangnya kebanyakan masyarakat bukan pecinta kopi sejati, tetapi hanya penikmat kopi. banyak masyarakat hanya menikmati kopi tanpa tau asal usul kopi, dan apakah kopi yang diminum berkualitas atau tidak. Penikmat kopi yang penting ngopi, kalau gak ngopi pening. haaa...

Setiap hari, saya di kampung selalu ngopi, walaupun hanya satu kali. Saya sudah terbiasa dengan kopi murni, kopi yang dipetik dikebun sendiri, di goreng sendiri tanpa campuran apapun. Kopi yang saya minum adalah kopi pilihan, kopi yang hitam-hitam tidak dibuat minuman, tetapi dijual ke pengepul kopi. 

Kopi yang saya buat bukan yang terbaik, tetapi menurut saya itulah rasa kopi yang sebenarnya. Maklum, walaupun lampung adalah salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia, masih banyak masyarakat lampung yang menikmati kopi campuran.

Pernah suatu saat saya mengantarkan bapak ke loket Damri Tanjung Karang, bapak minta minum kopi. Bapak adalah penikmat berat kopi, dalam sehari bisa sampai tiga gelas lebih. Karena sudah biasa ngopi, kata bapak kalau gak ngopi badannya gak seger. 

Perjalanan dari kampung ke tanjung karang kurang lebih enam jam. Biasanya kalau sudah jam 12 an bapak selalu ngopi, ini dari pagi sampe siang bapak belum ngopi. Bukanya saya disuruh cari makanan tetapi malah suruh cariin tempat ngopi. Kata bapaku yang penting ngopi dulu..

Akhirnya kami ngopi di sebuah rumah makan, saya memang mencari rumah makan yang ada kopinya. Sambil ngopi bisa makan juga, soalnya sudah waktunya makan. Sruputt.. bapak minum kopi, kalau dirumah ekspresinya mantap, kalau yang ini kayak terpaksa. 

Bapak bilang kopinya gak enak, "kopine kok koyo ngene yo...," Ya.. begitulah, walaupun masih di Lampung, tempat penghasil kopi terbesar di Indonesia belum tentu masyarakatnya dapat menikmati kopi yang sebenarnya. 

Saya juga kadang merasa kok kayak gini ya.. padahal kan ini masih di Lampung, tempatnya kopi. Kalau sudah masuk ranah bisnis, yang dicari bukan kualitas tetapi keuntungan yang sebesar-besarnya. Rata-rata kopi bubuk kemasan yang dijual di Lampung sudah campuran, dan kopi yang dibuat adalah kopi asalan kualitas rendah.

Walaupun begitu tetep laris kopinya, yang menyebabkan kopi laris adalah tidak ada alternatif buat masyarakat membeli kopi yang lebih bagus. Dan masyarakat juga tidak mengetahui apakah kopi yang diminum adalah kopi bagus karena banyak penikmat kopi belum pernah menikmati kopi yang bagus. Artinya banyak masyarakat tidak memiliki referensi kopi yang bagus, jadi tidak dapat menilai rasa kopi yang bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun