Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Punggungmu yang Ramai

6 Mei 2019   15:58 Diperbarui: 6 Mei 2019   21:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat seantero bumi terhampar di matamu, kamu terhanyut dalam bayang bayang kemegahannya. Tertegun. Terdiam dan membisu. 

Tak sadar aku dibelakangmu. Memandangmu mendalam dan mengerti. Dalam diammu yang bisu, dalam kuatnya punggungmu, ada keramaian dikepalamu. 

Punggungmu wujud kuatnya beban yang coba kamu pikul sendiri. Tak mengeluh meski berpeluh. Diantara ramai ramai anak anakmu merajuk, kamu sembunyikan tangisan dalam senyum riuh yang tenggelam dalam tawa anak anakmu. 

Rapuh yang terbungkus punggung membaja. Tempat bersandar para putra. Punggungmu tak pernah nampak lunglai. Meski pagi menjadi siang dan sore berarak senja. 

Pagi itu, punggungmu dalam frame mataku. Cukup punggungmu dan tanganmu yang merentang dibelai angin mengobati rindu. Dalam potret mataku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun