Mohon tunggu...
Yudhistira Rahardjo
Yudhistira Rahardjo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2009. Saya Masih Tergabung Dalam Management DI3VA. Saya Mempunyai Hobi Bermain Piano, Menyanyi, dan Main Komputer. Saya Selalu Ingat Tulisan Ini *Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik- baiknya dan berbahagia pada hari ini.* Official Website : www.yudhistiraamransaleh.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

G30S/PKI di Hilangkan dari Buku-buku Sejarah Indonesia. Kenapa ?

10 Januari 2011   12:27 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa sih alasan Pemerintah untuk tidak menerbitkan buku Sejarah yang di dalamnya ada pelajaran tentang G30S/PKInya ?

Kenapa harus di hilangkan dari buku Sejarah Indonesia ? Kenapa ?

Padahal di situ Anak dan Cucu Kita bisa tahu keganasan Partai Komunis Indonesia dan bagaimana Jenderal Ahmad Yani, Jenderal AH.Nasution, Mayjen D.I Panjaitan dsb mempertahankan kesucian dasar dan falsafah Negara yang hendak di selewengkan Komunis.  Apa sih PKI itu ? PKI adalah Partai Komunis Indonesia. Sebuah Partai yang ideologinya Komunis.

Untuk mengenang korban-korban keganasan PKI pada 1 Oktober 1965 dini hari, Pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Dulu 1 Oktober selalu libur. Tapi kini tidak lagi. Mungkin Pemerintah sudah melupakan Sejarah. Seperti di hilangkannya Pelajaran G30S/PKI dan juga film G30S/PKI yang selalu di putar di era Orde Baru tiap 30 September.

Sekarang juga, jam pelajaran sejarah paling cuma setengah jam. Kayaknya tuh Indonesia gak mementingkan sejarah. Dan mungkin namanya masa lalu gak usah di ingat-ingat lagi.

Makanya Bangsa Kita agak tertinggal dari yang lain. Wong Sejarahe dewe di apus dari Pelajaran untuk generasi penerus.

Coba Amerika, Malaysia, China, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Iran, dsb selalu mengenang sejarah. Makanya Mereka maju karena kalau Mereka tidak maju. Kasihan yang berjuang untuk Negaranya. Indonesia paling mengenang sejarah kalau 17 Agustus. Selebihnya, tidak.

Sampai kapan Indonesia melupakan sejarahnya ? Sampai kapan Pemerintah hanya memikirkan sektor-sektor terpenting namun melupakan masa lalu ?

Bung Karno saja pernah berpidato tentang JASMERAH. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Lah tapi sampai saat ini ? Sejarah tinggal sejarah.

Semoga aja ada pembaharuan waktu dan cinta untuk Sejarah Indonesia. Jangan cuma mengingat 17 Agustus saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun