Mohon tunggu...
Yuanita Hidayati
Yuanita Hidayati Mohon Tunggu... -

Tulisanku adalah wujud dan gambaran aku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Munarman FPI Bergabunglah dengan PKS

29 Juni 2013   08:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:15 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

FPI pasti akan diam dalam membela tindakan Munarman yang menyiram air Tamrin Tomagola sebagai tindakan heroik pastinya. Munarman sudah pas dan memang sangat cocok menjadi juru bicara FPI. Munarman telah menunjukkan perjuangan dengan bersikap tegas, tenggrinas, cerdas dan patut dicontoh oleh para anggota FPI yang lain. Sebagai juru bicara FPI, dia telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Selepas melakukan perbuatan asyik tersebut, dia justru menantang jika masalah itu dibawa ke ranah hukum . sebagai catatan, Perwira Polisi Boy ada di depan Munarman dan Tamrin.

Munarman tak perlu meminta maaf. Permintaan maaf menunjukkan orang lemah. Permintaan maaf menunjukkan kekalahan. Permintaan maaf tak pantas ditujukan pada orang yang kita perlakukan tidak senonoh. Meminta maaf adalah hal yang buruk bagi seorang yang sangat kuat di dunia dan akhirat seperti Munarman itu. Dengan tindakan menyiram muka orang tua dan senior dalam diskusi tersebut, Munarman telah menunjukkan kekuatannya sebagai anak muda yang menghormati orang tua.

Sosok Munarman yang elegan itu dicalonkan oleh PPP sebagai calon anggota legislatif, memang menjadi daya tarik FPI. Munarman menjadi sosok pahlawan yang membuat nama FPI semakin berkibar di dunia dan nanti di akhirat pula. Melihat militansi dan keberanian untuk berbuat nekat, publik diingatkan oleh kekuatan dan kesetiaan Luthfi Hasan Ishaaq yang sebagai Presiden Partai Keadilan melakukan korupsi yang kini menjadi terdakwa bersama tandemnya Ahmad Fathanah yang kasusnya dibumbui dengan gratifikasi alias hadiah seks yang dilakukan bersama Maharany Suciono.

Baik Munarman maupun Luthfi mewakili golongannya yakni FPI dan PKS. Bedanya Munarman melakukan pembelaan heroik yang sangat terhormat menurut pandangan Munarman, sementara Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah melakukan korupsi akibat dan disebabkan oleh adanya ‘kondisi hukum darurat', jika semua korupsi, daripada orang lain yang mengorupsi, maka di benak LHI untuk korupsi pun menjadi sah jika dalam kondisi darurat.

Melihat perbuatan Munarman dan LHI- AF, rasanya sangat pas jika Munarman bergabung dengan PKS sebagai partai yang sangat gigih membela korupsi yang dilakukan oleh LHI-AF. Bahkan PKS menganggap ustadz LHI sebagai makhluk maksum dan tak mungkin bersalah.

Bung Munarman, sebaiknya Anda bergabung dengan PKS, bukan PPP. PKS akan mampu membela dengan sangat gigih. Kalau PPP mah cemen. Bisa jadi Munarman akan dicoret dari pencalonan dirinya sebagai caleg dari PPP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun