MENANAM JAGUNG
Ayo kawan kita bersama
menanam jagung di kebun kita
ambil cangkulmu, ambil pangkurmu
kita bekerja tak jemu-jemu
cangkul, cangkul, cangkul yang dalam
tanah yang longgar jagung kutanam
beri pupuk supaya subur
tanamkan benih dengan teratur
jagungnya besar lebat buahnya
tentu berguna bagi semua
cangkul, cangkul, aku gembira
menanam jagung di kebun kita
Kita semua pasti mengenal lagu menanam jagung yang diciptakan oleh Ibu Sud di atas. Sebuah lagu yang sangat menyentuh hati. Melodinya sederhana tapi indah sekali. Liriknya pun penuh dengan pesan pendidikan pada seluruh anak Indonesia. Anak-anak Indonesia memang tumbuh bersama lagu-lagu Ibu Sud.
Banyak orang mengira bahwa lagu menanam jagung adalah pesan dari Ibu Sud untuk bergotong royong memanfaatkan tanah di rumah kita supaya bermanfaat. Kita ambil cangkul untuk melonggarkan tanah, kita tanam benih dengan teratur lalu kita beri pupuk. Hanya sebatas itu.
Tapi ada lagi pesan yang tersirat, yaitu jagung adalah simbol generasi muda. Ibu Sud berpesan bahwa semenjak dini, seorang anak harus dididik, dipupuk dan dibekali agar mereka siap ketika harus memimpin negeri ini. Bukan main mulianya harapan Ibu Sud ini, ya?
Perempuan hebat yang bernama asli Saridjah Bintang Soedibjo adalah anak bungsu dari 13 bersaudara. Lahir di Sukabumi tanggal 26 Maret 1908. Cukup banyak lagu karangan beliau yang sangat terkenal tapi mungkin kita tidak menyadari bahwa itu ciptaan Ibu Sud, misalnya “Bila Aku Besar”, “Bila Sekolah Usai”, “Adik Mulai Berjalan”, “Tanah Airku Tidak Kulupakan”, “Akulah Pahlawan”, “Berkibarlah Benderaku” dan masih banyak lagu lainnya.
Sejak jaman peperangan, Ibu Sud memang memilih berjuang melalui lagu anak-anak yang dia ciptakan.Pada tanggal 12 Agustus 1969, perjuangannya ini diganjar dengan penghargaan sebagai “Perintis Dalam Penciptaan Lagu Kanak-Kanak Indonesia.” oleh Pemerintah Indonesia.